Sukses

Samsung Merugi Akibat Pemangkasan Produksi iPhone X

Liputan6.com, Jakarta - Penjualan iPhone X beberapa waktu lalu yang diklaim melampaui ekspektasi, ternyata tak menghilangkan laporan tentang rencana pemangkasan produksinya.

Menurut informasi terbaru, rencana pemangkasan produksi iPhone X malah membuat kapasitas produksi layar OLED Samsung menjadi berlebih.

Mengutip laporan dari Nikkei, Kamis (22/2/2018), Samsung mengalami kerugian atas keputusan Apple tersebut. Pasalnya, Samsung membangun kapasitas produksi panel OLED berdasarkan jumlah pesanan yang diperkirakan akan diterima dari Apple.

iPhone X adalah satu-satunya smartphone Apple yang menggunakan layar OLED. Oleh karena itu, pemangkasan produksi membuat Samsung memiliki kelebihan kapasitas produksi.

Samsung menerapkan biaya US$ 100 untuk setiap panel OLED yang diproduksi, termasuk sensor sentuh. Harganya dua kali lebih mahal daripada panel LCD buatan Samsung untuk iPhone 8 Plus.

Saat ini belum begitu banyak vendor smartphone menggunakan panel OLED. Para manufaktur smartphone enggan beralih dari panel LCD ke OLED disebabkan adanya biaya tambahan.

Hanya 5 hingga 10 persen handset buatan manufaktur top Tiongkok seperti Oppo dan Vivo, menggunakan layar OLED.

Samsung sendiri pada tahun lalu dilaporkan lebih sedikit menggunakan layar OLED untuk internal ketimbang pada 2016.

Hal tersebut tidak hanya membantu bersaing dari segi harga dengan para kompetitornya, tetapi juga membuat Samsung kelebihan kapasitas produksi dengan hanya menggunakan 50-60 persennya saja. Demikian seperti dikutip dari Phone Arena.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Produksi iPhone X Dipangkas

Laporan tentang pemangkasan produksi iPhone X telah muncul beberapa kali. Salah satu laporan menyebutkan pemangkasan produksi iPhone X tidak akan mencapai 50 persen, seperti yang diberitakan sebelumnya.

Seorang sumber dari rantai suplai Apple mengatakan, pemangkasan produksi tidak sebesar yang diberitakan belakangan ini. Sebelumnya beredar laporan, Apple berencana mengurangi produksi iPhone X sebesar 50 persen karena penjualannya jauh dari ekspektasi.

"Menurut pemahaman kami (pengurangan produksi) tidak sebesar itu," jelas Vice Chariman Murata, Yoshitakan Fujita.

Murata Manufacturing Co merupakan penyuplai berbagai material untuk smartphone yang dibuat oleh Apple dan Samsung. Perusahaan asal Jepang itu belum melihat adanya penurunan pesanan dari Apple hingga 50 persen.

3 dari 3 halaman

Apple Jual Lebih dari 77 Juta iPhone Penghujung 2017

Apple telah merilis laporan keuangan kuartal I tahun fiskal 2018 (Oktober-Desember 2017) atau kuartal IV tahun kalender 2017. Berdasarkan data itu, Apple telah menjual lebih dari 77 juta iPhone selama tiga bulan tersebut.

Apple memiliki laporan keuangan yang dinilai bagus, meski sempat ada yang memperkirakan terjadi penurunan penjualan iPhone.

Penjualan iPhone naik dari 46,6 juta unit pada kuartal sebelumnya menjadi 77,3 juta unit. Namun, memang dibandingkan kuartal I tahun fiskal 2017 terjadi penurunan dari 78,2 juta unit.

Total pendapatan Apple sendiri mencapai US$ 88,3 miliar, dengan keuntungan mencapai US$ 20,1 miliar. Pencapain ini berkat besarnya penjualan termasuk dari 77,3 juta unit iPhone, 13,2 juta iPad dan 5,1 juta perangkat Mac.

Penjualan iPhone dibandingkan setahun yang lalu memang mengalami penurunan, tapi pendapatan justru melonjak berkat peningkatan harga sejumlah perangkatnya.

iPhone X adalah smartphone termahal Appel yang dijual dengan harga mulai dari US$ 999 di Amerika Serikat (AS) untuk versi standar. iPhone X dengan memori internal 256GB dijual seharga US$ 1.149 di negara tersebut.

Selain itu, CEO Apple, Tim Cook, mengatakan bahwa penjualan iPhone X berjalan dengan baik sejauh ini. Bahkan, penjualan smartphone tersebut lebih baik dibandingkan iPhone model lain yang ada di pasar.

"Kami sangat senang melaporkan kuartal terbesar dalam sejarah Apple. iPhone X melebihi ekspektasi kami dan menjadi iPhone paling laris di setiap pekan sejak smartphone tersebut dikapalkan pada November 2017," ungkap Cook.

(Din/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.