Sukses

Detective Pikachu Siap Sambangi Nintendo 3DS Bulan Depan

Di gim Detective Pikachu, Pokemon jauh dari kesan imut. Ia justru akan menjadi detektif yang tugasnya menginvestigasi kasus dengan serius.

Liputan6.com, Jakarta - Para pecinta gim Pokemon dibuat heran dan penasaran dengan kehadiran gim Detective Pikachu yang siap rilis pada 2018 untuk Nintendo 3DS.

Uniknya, Pikachu di gim ini tidak hanya bisa bilang "pika, pika," tetapi juga dapat luwes berbicara.

Umumnya, Pokemon hanya bisa mengungkapknya perasaan mereka lewat bahasa tubuh.

Di gim ini Pikachu juga suka hobi minum kopi dan bisa bersikap galak bila kasusnya tidak terselesaikan.

Sayangnya, pihak penggemar sendiri banyak yang menjadi heran. The Verge menyebut Pikachu di gim ini dengan sebutan "horor" karena ia berbicara layaknya pria paruh baya. 

Polygon pun satu suara dengan The Verge. Polygon menyebut gim ini akan menjadi gim Pokemon yang paling aneh.

Dilansir dari situs resmi Pokemon.com, Rabu (28/2/2018), pada gim ini Pikachu menemani seorang laki-laki muda bernama Tim untuk mencari ayahnya yang menghilang serta mencari jawaban dari kasus-kasus Pokemon yang mendadak bertingkah liar.

Pokemon legendaris Mewtwo juga disinyalir akan hadir di gim ini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pokemon Go Masih Meraup Untung

Masih seputar Pokemon, sebelum Detective Pikachu, gim yang tak kalah populernya tak lain adalah Pokemon Go.

Pokemon Go dirilis pertama kali pada 6 Juli 2016, gim mobile besutan Niantic Labs ini sukses menyipratkan euforia di seluruh dunia dan menjadi aplikasi tercepat yang meraup untung US$ 1 miliar atau sekitar Rp 13 triliun.

Namun, apakah Pokemon Go mampu mempertahankan pendapatannya?

Mengutip laporan akhir tahun yang diterbitkan perusahaan analisis industri, SuperData Research, Pokemon Go ternyata cukup sukses di 2017.

Meski tak sepopuler ketika gim ini diluncurkan pertama kali, SuperData Research memperkirakan gim Pokemon Go tetap meraup untung sebesar US$ 890 juta atau sekitar Rp 11 triliun sepanjang 2017.

"Berdasarkan pendapatan tersebut, Pokemon Go berada di posisi kesembilan di dalam daftar 10 gim mobile teratas di 2017," tulis laporan tersebut.

3 dari 3 halaman

Pokemon Go Sempat Dilarang

Pokemon Go memiliki lebih dari 500 juta pemain setia di sebagian besar negara di dunia. Meski jadi gim mobile terpopuler di dunia, nyatanya Pokemon Go sempat menuai kontroversi di beberapa negara, termasuk sempat dilarang di Tiongkok.

Dalam wawancara terbaru, John Hanke, CEO Niantic Labs, mengatakan, "Kami benar-benar ingin membawa gim (Pokemon Go) agar dapat dimainkan di Tiongkok."

Guna mewujudkan rencananya tersebut, Niantic Labs akhirnya bermitra dengan perusahaan teknologi internet kenamaan Tiongkok, yakni NetEase. Demikian yang dikutip dari laman Gamerant.

Sebelumnya, otoritas Tiongkok melarang gim berbasis Augmented Reality (AR) ini dirilis di Negeri Tirai Bambu karena dikhawatirkan membahayakan hidup pemainnya, serta berpotensi mengancam keamanan nasional, masyarakat, dan properti.

Meski belum mendapatkan tanggal pasti, Pokemon Go rencananya bakal bisa diunduh dan dimainkan di Tiongkok pada 2018 ini.

(Tom/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.