Sukses

Ucapan Selamat Hari Raya Nyepi Mengalir di Lini Masa

Ucapan warganet terkait "Selamat Hari Raya Nyepi" menduduki posisi puncak trending topic di Twitter Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Umat Hindu pada hari ini, Sabtu (17/3/2018) merayakan Hari Raya Nyepi. Ucapan selamat untuk umat Hindu yang merayakan Nyepi pun mengalir, tak terkecuali di ranah maya.

Pantauan tim Tekno Liputan6.com, kalimat "Selamat Hari Raya Nyepi" menduduki posisi puncak trending topic di Twitter Indonesia.

Warganet menyampaikan ucapan selamat mereka kepada seluruh umat Hindu di Indonesia. Topik lain yang juga sedang populer di Twitter adalah "Hindu" dan "Saka 1940".

Berikut beberapa kicauan warganet seputar ucapan Hari Raya Nepi:

"Selamat Hari Raya Nyepi," tulis penyanyi Iwan Fals dengan akun @iwanfals.

"Selamat Hari Raya Nyepi dan Saraswati. Semoga spirit dharma para Pandawa dapat menjadi suri teladan yang baik bagi kita semua. Damai untuk dunia," kicau @mazhabpamungkas.

"Selamat Hari Raya Nyepi" kebaikan bersama kita semua," tulis @AminaAbqarri.

"Om Swasti Astu. Selamat Hari Raya Nyepi 2018 bagi umat Hindu di seluruh Indonesia. Semoga lancar dan sukses menjalankan Catur Brata nya. Om shanti shanti shanti om," demikian twit dari @rendyrenaldi_.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menyampaikan ucapan selamatnya melalui akun Twitter. "Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1940 untuk saudaraku umat Hindu. Semoga keheningan Nyepi membawa harmoni dan kedamaian untuk kita semua -Jkw," tulisnya.

Jokowi saat ini berada di Sydney, Australia untuk menghadiri ASEAN-Australia Special Summit 2018, yang membahas penguatan kerja sama ekonomi dan pemberantasan terorisme antara ASEAN dan Australia.

Jokowi beserta rombongan lepas landas menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat pagi, (16/3 /2018).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Nyepi Tanpa Internet

Setiap Tahun Baru Saka, pada pinanggal pisan, sasih Kedasa, umat Hindu melaksanakan ibadah Nyepi. Pada hari itu, suasana Bali nyaris mati, semua kegiatan ditiadakan. Pulau Dewata yang biasanya semarak mendadak sunyi, senyap. Mayoritas penduduk Bali beragama Hindu.

Ada yang berbeda pada pelaksanaan Nyepi tahun ini. Tidak hanya api, televisi dan peralatan elektronik lainnya yang mati, tapi internet pun demikian. Keheningan terjadi di dunia nyata dan maya.

Nyepi tanpa internet di Bali berlangsung pada hari ini, Sabtu (17/3/2018), mulai pukul 06.00 WITA. Komputer dan ponsel pintar tak akan bisa mengakses internet hingga jam yang sama keesokan harinya.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Sudiana, berpendapat Nyepi tanpa internet wajib dilakukan. Sebab, itu merupakan salah satu cara untuk mematuhi Catur Brata Penyepian, yang terdiri dari empat larangan, yakni amati geni (tidak menyalakan api/lampu), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak bersenang-senang).

"Di internet itu banyak hiburan. Padahal salah satu esensi perayaan Nyepi adalah tidak melakukan hiburan atau amati lelanguan," kata Sudiana.

Cara itu juga untuk menangkal berita tidak benar (hoax) dan konten negatif. Umat Hindu tidak ingin ada kejadian seperti tahun lalu, terkait isu pecalang mengamankan warga, yang faktanya tak sesuai.

3 dari 3 halaman

Sisi Lain Nyepi Tanpa Internet

Di sisi lain, Nyepi tanpa internet juga dapat mencegah umat Hindu berkata menyakitkan terhadap sesama atau membuat sakit hati orang lain melalui media sosial. Sudiana menyadari, gagasan tersebut akan menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Namun, dia menilai, mengakses internet membuat nilai luhur Nyepi semakin luntur.

Sudiana pun menyarankan agar umat Hindu berpuasa sepenuhnya saat Nyepi. "Dengan Nyepi, maka kesombongan bisa ditekan. Tujuannya adalah keheningan diri dan kembalinya alam semesta ke hukumnya," tuturnya.

(Din/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.