Sukses

Facebook Mulai Ditinggalkan di Inggris

Bosan dengan media sosial? Tutup akun Facebook? Anda mungkin bukan yang pertama. Khawatir akan data privasi bocor atau mungkin bosan dengan Facebook, 100 ribu orang Inggris menutup akun Facebook mereka bulan lalu.

Liputan6.com, Jakarta: Bosan dengan media sosial? Tutup akun Facebook? Anda mungkin bukan yang pertama. Khawatir akan data privasi bocor atau mungkin bosan dengan Facebook, 100 ribu orang Inggris menutup akun Facebook mereka bulan lalu.

Fakta "bosan" akan Facebook terlihat menarik. Sekitar enam juta orang Amerika Serikat menutup laman jejaring sosial untuk kebaikan. Di seluruh dunia, angka pertumbuhan Facebook menyusut dalam dua bulan terakhir dimana laman jejaring sosial itu mengejar visi untuk memiliki pengguna aktif lebih dari satu milyar. Oleh karena itu, Facebook menyasar negara berkembang untuk menggenjot angka penggunanya. Angka-angka itu menunjukan ada kemungkinan "batas alami" kejenuhan orang akan Facebook.

Bahkan beredar spekulasi di blog-blog bahwa kekhawatiran kejatuhan seperti yang dialami rivalnya, MySpace, website itu bisa "dilupakan" dalam sehari. Awal tahun ini, eksekutif mengumumkan angka pengguna Facebook di Inggris mencapai 30 juta, atau setengah dari populasi.

Tonggak sejarah ini merupakan peningkatan sekitar empat juta dari Juli tahun lalu dan mewakili kejenuhan tertinggi di negara Eropa. Tapi waktu pun berubah dan bulan lalu lebih dari 100 ribu orang di Inggris berhenti membuka Facebook.

Di Amerika Serikat, pengguna Facebook turun dari 155,2 juta pengguna menjadi 149,4 juta pada Mei. Di Kanada, angka pengguna Facebook juga turun sekitar 1,5 juta, sementara di Rusia dan Norwegia merosot lebih dari 100 ribu pengguna. Tapi itu merupakan berita buruk untuk Facebook. Di seluruh dunia, Facebook masih merajai dengan 600 juta pengguna berkat pertumbuhan gemilang di Meksiko dan Brasil.

Menurut Eric Eldon dari laman Inside Facebook, dia mendapatkan angka-angka tersebut dari sebuah analisis perusahaan periklanan. Ada kemungkinan bahwa laman itu (Facebook) tidak akan tumbuh kecuali ia sudah berdiri kokoh di negara tersebut. "Seiring berjalannya waktu, Facebook berhasil mengumpulkan sekitar 50 % dari total populasi dalam suatu negara tertentu, umumnya pertumbuhan yang lambat lalu berhenti," katanya menjelaskan.

Pakar psikologis Internet Graham Jones memprediksi pengguna Facebook akan menderita sejenis 'kebosanan', kebosanan sendiri datang kapan saja kepada laki-laki dan perempuan, akhirnya orang akan mencoba hal yang baru. Menurutnya, "Orang bisa sangat bersemangat dengan sesuatu yang baru dan setelahnya rasa itu akan segera pudar."

Facebook telah dilanda keprihatinan tentang privasi, teknologi terbarunya adalah pengenalan wajah yang mana para komentator menggambarkannya jelek. Laman itu muncul sejak Mark Zuckerberg pada 2004 membuatnya, di sebuah kamar tidur di Harvard University.

Facebook telah menjadi laman jejaring sosial terbesar di dunia dan membuatnya (Zuckerberg) menjadi orang terkaya ke-52 di dunia dengan kekayaan pribadi senilai 8,2 milyar poundsterling. Pada 2008, Facebook memiliki sekitar 100 juta pengguna, lalu pengguna laman itu berkembang menjadi 600 juta hanya dalam waktu tiga tahun. (Ant/ARI)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini