Sukses

Mark Zuckerberg Akui Ada Kebocoran Data di Facebook

Melalui akun Facebooknya, Mark Zuckerberg mengakui ada penyalahgunaan kepercayaan antara Facebook, Aleksandr Kogan, dan Cambridge Analytica.

Liputan6.com, Jakarta - Kasus kebocoran data pengguna Facebook yang sempat heboh telah mendekati babak akhir. Sebab, setelah cukup lama bungkam, sang CEO Mark Zuckerberg akhirnya angkat bicara mengenai kasus yang turut melibatkan Cambridge Analytica (CA) tersebut.

Melalui akun Facebook-nya, Zuckerberg meminta maaf pada pengguna dan mengakui ada pelanggaran kepercayaan antara Cambridge Analytica, Facebook, dan Aleksandr Kogan selaku pihak yang disebut-sebut bertanggung jawab terhadap bocornya 50 juta data pengguna.

"Ini merupakan pelanggaran kepercayaan antara Kogan, Cambridge Analytica, dan Facebook. Namun, ada juga pelanggaran kepercayaan antara Facebook dan pengguna yang berbagi data dan berharap kami melindunginya. Kami berencana untuk memperbaiki hal itu," tuturnya seperti dikutip dari akun resmi Zuckerberg, Kamis (22/3/2018).

Ia juga menuturkan, Facebook memiliki tanggung jawab untuk melindungi data pengguna. Karena itu, Zuckerberg menuturkan, apabila pihaknya tak dapat melindungi data pengguna, mereka tak layak untuk melayani para pengguna media sosial tersebut.

"Saya telah bekerja untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dan memastikan hal serupa tak akan terulang," tuturnya. Suami dari Priscillia Chan itu juga mengatakan sebenarnya sudah melakukan sejumlah perubahan soal keamanan data ini sejak 2014.

Namun, terlepas dari seluruh upaya itu, ia merasa masih perlu melakukan pembenahan untuk keamanan platform tersebut. Ia juga menuturkan sebagai pendiri Facebook, dirinya bertanggung jawab penuh terhadap apa yang terjadi di platform tersebut.

"Meski masalah terkait Cambridge Analytica tak terulang dengan aplikasi saat ini, hal itu tak mengubah yang sudah terjadi. Kami akan belajar dari pengalaman ini untuk mengamankan platform dan membuat komunitas kami lebih aman ke depannya," tulis Zuck.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tiga Langkah yang Dilakukan

Zuckerberg pun mengungkap akan segera melakukan upaya untuk mengantisipasi hal tersebut, yang kemungkinan bisa saja terjadi lagi di waktu mendatang. Ia menjabarkan tiga langkah.

Pertama, pihaknya akan mengivestigasi semua aplikasi yang memiliki akses informasi, dan mereka akan melakukan audit semua aplikasi di dalam Facebook yang memiliki aktivitas mencurigakan.

"Kami bakal memblokir pengembang dari platform yang tidak setuju dengan audit ini, dan jika kami menemukan pengembang yang menyalahgunakan data, kami akan memblokirnya juga," kata Zuckerberg.

"Kedua, kami akan menutup akses data pengembang untuk mengantisipasi penyalahgunaan," tambahnya.

Dan ketiga, Zuckerberg dan pihaknya ingin memastikan pengguna memahami aplikasi mana yang memungkinkan mereka untuk memberikan data, dan yang mana yang tidak.

"Pada bulan depan, kami akan meluncurkan sebuah alat di atas News Feed, alat tersebut bisa mencabut izin akses data dari pengguna," pungkasnya.

3 dari 3 halaman

Zuckerberg Kehilangan Harta Rp 123 Triliun

Setelah Facebook didera kebocoran data pribadi 50 juta pengguna, nilai kekayaan CEO Facebook, WhatsApp dan Instagram ini pun turun sebesar US$ 5 miliar atau sekitar Rp 68,7 triliun pada Senin.

Mengutip Time, Rabu (21/3/2018), nilai kekayaannya kembali turun setidaknya US$ 4 miliar atau sekitar Rp 55 triliun pada Selasa atau hanya berselang sehari setelah terungkapnya kebocoran data Facebook.

Seperti kebanyakan orang kaya di dunia lainnya, nilai kekayaan Zuckerberg ditentukan oleh naik atau turunnya harga saham perusahaannya. Tentunya, bagi Zuck, kekayaannya ditentukan oleh performa saham Facebook di bursa saham.

Sebelumnya, nilai saham perusahaan juga turun setidaknya 8 persen setelah politikus Inggris dan Amerika Serikat mengkritik Facebook dan Zuckerberg terkait dugaan pelanggaran data yang membagikan jutaan data pribadi pengguna.

Data tersebut diduga dipakai untuk kepentingan politik selama masa pemilihan presiden AS pada 2016.

Tidak cukup di situ, nilai saham Facebook terus turun hingga 7 persen saat penutupan pasar saham Senin sore. Kemudian, pada Selasa pagi, nilai saham Facebook kembali turun hingga 5,5 persen.

Berdasarkan daftar miliarder di dunia versi Majalah Forbes, kekayaan Zuckerberg tercatat sebesar US$ 66 miliar atau setara Rp 908 triliun di hari Selasa. Sementara pada Jumat sebelumnya, nilai kekayaan suami Priscilla Chan itu tercatat US$ 75 miliar atau setara Rp 1.031 triliun.

Artinya, nilai kekayaan Mark Zuckerberg turun hingga US$ 9 miliar atau setara Rp 123 triliun hanya dalam waktu beberapa hari.

(Dam/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.