Sukses

6 Langkah Antisipasi Facebook Setop Kebocoran Data

Facebook sudah menyiapkan enam langkah antisipatif menanggulangi masalah penyalahgunaan data pengguna.

Liputan6.com, Jakarta - CEO Facebook Mark Zuckerberg resmi mengeluarkan pernyataan terkait kasus kebocoran data pengguna platform-nya. Tak hanya memberikan penjelasan, ia juga menjabarkan sejumlah langkah yang disiapkan media sosial itu agar peristiwa serupa tak lagi terulang.

Dalam pernyataan resmi yang diterima Tekno Liputan6.com, Kamis (22/3/2018), Facebook juga menyiapkan enam langkah strategis untuk menindaklanjuti kasus itu. Berikut ini adalah poin-poin yang akan dilakukan platform media sosial terbesar tersebut.

1. Memeriksa platform Facebook

Jadi, Facebook akan memeriksa semua aplikasi yang memiliki akses atas informasi dalam jumlah besar. Selain itu, Facebook juga akan melakukan audit menyeluruh terhadap aplikasi dengan aktivitas mencurigakan dan memblokir pengembang yang ketahuan melakukan penyalahgunaan data.

2. Memberikan informasi pada pengguna soal penyalahgunaan data

Facebook juga akan menginformasikan kepada pengguna apabila ada data yang disalahgunakan oleh aplikasi tertentu. Raksasa media sosial itu menyiapkan cara bagi pengguna untuk mengetahui apakah data pengguna dapat diakses oleh aplikasi 'thisisyourdigitallife'.

Dalam keterangannya, Facebook juga akan menghapus aplikasi yang telah menyalahgunakan data, termasuk memberi tahu seluruh pengguna aplikasi.

3. Menonaktifkan akses aplikasi yang tak dipakai

Jika seseorang tak menggunakan selama tiga bulan terakhir, Facebook juga akan menonaktifkan akses terhadap data pengguna yang dimiliki oleh aplikasi itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Langkah Facebook Lainnya

4. Membatasi data yang dapat diakses Facebook Login

Facebook juga mengubah fitur login di platform-nya, sehingga ada pembatasan pilihan data yang dapat diminta aplikasi. Jadi, aplikasi hanya dapat meminta nama, foto profil, dan alamat email. Permintaan di luar tiga komponen tersebut harus melalui persetujuan Facebook.

5. Mendorong pengguna Facebook mengelola aplikasi yang digunakan

Facebook telah menampilkan aplikasi apa saja yang terhubung dengan akun pengguna, termasuk memungkinkan pengguna mengontrolnya. Ke depan, Facebook akan membuat pengaturan ini lebih mudah ditemukan dan diakses.

6. Memberikan penghargaan pada orang yang menemukan risiko keamanan di Facebook

Terakhir, raksasa media sosial ini juga mengembangkan program bug bounty, sehingga pengguna Facebook dapat melapor apabila ada penyalahgunaan data yang dilakukan oleh pengembang aplikasi.

3 dari 3 halaman

Mark Zuckerberg Akui Ada Kebocoran Data di Facebook

Kasus kebocoran data pengguna Facebook yang sempat heboh telah mendekati babak akhir. Sebab, setelah cukup lama bungkam, sang CEO Mark Zuckerberg akhirnya angkat bicara mengenai kasus yang turut melibatkan Cambridge Analytica (CA) tersebut.

Melalui akun Facebook-nya, Zuckerberg meminta maaf kepada pengguna dan mengakui ada pelanggaran kepercayaan antara Cambridge Analytica, Facebook, dan Aleksandr Kogan selaku pihak yang disebut-sebut bertanggung jawab terhadap bocornya 50 juta data pengguna.

"Ini merupakan pelanggaran kepercayaan antara Kogan, Cambridge Analytica, dan Facebook. Namun, ada juga pelanggaran kepercayaan antara Facebook dan pengguna yang berbagi data dan berharap kami melindunginya. Kami berencana untuk memperbaiki hal itu," tuturnya seperti dikutip dari akun resmi Zuckerberg, Kamis (22/3/2018).

Ia juga menuturkan, Facebook memiliki tanggung jawab untuk melindungi data pengguna. Karena itu, Zuckerberg menuturkan, apabila pihaknya tak dapat melindungi data pengguna, mereka tak layak untuk melayani para pengguna media sosial tersebut.

"Saya telah bekerja untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dan memastikan hal serupa tak akan terulang," tuturnya. Suami dari Priscillia Chan itu juga mengatakan sebenarnya sudah melakukan sejumlah perubahan soal keamanan data ini sejak 2014.

Namun, terlepas dari seluruh upaya itu, ia merasa masih perlu melakukan pembenahan untuk keamanan platform tersebut. Ia juga menuturkan sebagai pendiri Facebook, dirinya bertanggung jawab penuh terhadap apa yang terjadi di platform tersebut.

(Dam/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.