Sukses

Studi:"SpongeBob" Buruk bagi Anak-anak

Sebuah studi baru mengatakan bahwa menonton film kartun populer Nickelodeon, "SpongeBob SquarePants", bisa secara negatif mempengaruhi fokus dan memori anak berusia empat tahun

Liputan6.com, London: Sebuah studi baru mengatakan bahwa menonton film kartun populer Nickelodeon, "SpongeBob SquarePants", bisa secara negatif mempengaruhi fokus dan memori anak berusia empat tahun. Dan itu hanya membutuhkan waktu kurang dari 10 menit dari waktu tayangnya.

Tayangan SpongeBob dengan gerak yang lebih cepat serta karakter fantastis mungkin terlalu banyak untuk otak anak prasekolah untuk dicerna.

Pada studi yang diterbitkan dalam Jurnal Pediatrics Edisi 12 September, 60 anak berusia empat tahun ditugaskan secara acak untuk menonton SpongeBob selama sembilan menit, atau kartun bergerak lambat PBS dan bernilai pendidikan "Caillou" atau ditugaskan untuk menggambar daripada menonton televisi selama sembilan menit.

Tepat setelah itu, anak-anak diambil tes fungsi mental. Mereka yang telah menonton SpongeBob terukur lebih buruk dari yang lain.

"Fungsi eksekutif pada dasarnya mengukur kemampuan Anda untuk tetap pada tugas, tidak terganggu dan untuk bertahan pada tugas," kata seorang dokter anak di Rumah Sakit Anak Seattle, Dr Dimitri Christakis.

Penelitian ini menunjukkan, 70 persen anak-anak yang lulus menggambar memecahkan masalah dengan nilai bagus, dibandingkan dengan 35 persen yang menonton "Caillou." Hanya 15 persen penonton kartun dengan gerakan cepat yang lulus.  Ini menunjukkan kelompok SpongeBob mencetak nilai jauh lebih buruk. Menonton setengah jam penuh kartun ini bisa lebih merugikan seperti ditulis peneliti.

Dr Dimitri Christakis mengatakan, orangtua perlu menyadari bahwa kartun jenis ini mungkin tidak sesuai untuk anak-anak muda. "Pesan penting yang diambil di rumah adalah isi dari yang dilihat benar-benar penting," kata Christakis kepada CNN.

"Banyak, banyak orangtua memiliki aturan tentang jumlah program anak-anak yang mereka tonton tetapi jauh lebih sedikit batasan pada apa yang mereka tonton".

Dengan hasil temuan ini, Nickelodeon membantahnya. Mereka mengatakan kartun diarahkan untuk anak usia 6 tahun hingga 11 tahun. "Sebanyak 60 anak yang tidak beragam bukan bagian dari pertunjukan yang ditargetkan (penonton), menonton program selama sembilan menit adalah metodologi yang dipertanyakan dan tidak mungkin sebagai dasar untuk temuan yang valid supaya orangtua bisa mempercayai," kata Juru Bicara Nickelodeon David Bittler.

Selain sampel penelitian sedikit, keterbatasan studi lain adalah bahwa anak-anak tidak diuji sebelum menonton TV. (CBS/amotherworld/MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini