Sukses

Cegah Penguras Pulsa dengan Abaikan SMS!

Maraknya penipuan melalui pesan singkat atau SMS yang menguras pulsa semakin meresahkan masyarakat. Bagaimana caranya menghindari penipuan agar pulsa tidak terkuras?

Liputan6.com, Jakarta: Maraknya penipuan melalui pesan singkat atau SMS yang menguras pulsa semakin meresahkan masyarakat. Bagaimana caranya menghindari penipuan agar pulsa tidak terkuras? Anda para pengguna telepon genggam bisa mengabaikan atau langsung menghapus SMS yang dianggap mencurigakan.

Pesan singkat bernada penipuan masih terus merajalela. Banyak modusnya yang ujung-ujungnya adalah pemotongan pulsa telepon secara semena-mena. Warga yang merasa dirugikan ada yang melapor ke satuan cyber crime Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (6/10).

Pesan singkat atau SMS seperti ini mungkin sering Anda terima melalui telepon seluler. Isinya menawarkan sejumlah hadiah atau bonus. Namun ujung-ujungnya pulsa Anda justru terkuras. Bahkan total kerugian konsumen mencapai ratusan miliar per bulan.

Seperti yang dialami seorang warga yang menerima SMS penipuan. Ia menerima informasi SMS pemotong pulsa hampir setiap hari.

Pakar telekomunikasi Ruby Alamsyah menegaskan, pencurian pulsa telepon oleh content provider diketahui oleh operator telepon seluler. "Modus mereka adalah memberikan informasi palsu disertai instruksi lain. Yaitu Instruksinya mendaftarkan ke SMS premium atau content provider. Padahal isi SMS atas informasi lain. Informasi palsu diikuti instruksi menjebak sehingga orang terjebak. Akhirnya terdapat pulsanya. Simpel itu,"kata Ruby.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Baharudin Djafar mengatakan, Polda Metro Jaya berjanji akan menindaklanjuti kasus ini dengan melibatkan saksi ahli.

"Apakah pihak content provider bisa terkena dengan kasus ini. Tentu harus dapatkan keterangan ahli," ujar Baharudin.

Sejak sepekan lalu, sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Lingkar Studi Mahasiswa (Lisuma) membuka posko keliling untuk menerima pengaduan pencurian pulsa. Hingga siang ini sudah tercatat ada 502 pengaduan. Pulsa yang dicuri diduga bernilai ratusan miliar rupiah setiap bulan.

Mewakili masyarakat, para mahasiswa berencana mendaftarkan gugatan ke polisi. Para pengguna telepon genggam dapat menghindari pemotongan pulsa dengan cara mengabaikan atau langsung menghapus saja SMS yang mencurigakan.(MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.