Sukses

Peretas di Norwegia Curi Rahasia Perusahan

Puluhan perusahaan minyak, gas, dan pertahanan Norwegia mengalami serangkaian serangan canggih lewat internet.

Liputan6.com, Oslo: Puluhan perusahaan minyak, gas, dan pertahanan Norwegia mengalami serangkaian serangan canggih lewat internet. Badan Keamanan Nasional Norwegia mengatakan rahasia perusahaan dan informasi tentang perundingan kontrak telah dicuri peretas. Jumlah perusahaan yang menjadi sasaran serangan sejauh ini diketahui sebanyak 10 perusahaan dan kemungkinan lebih banyak lagi.

Serangan ini disebut sebagai serangan dunia maya terbesar di Norwegia. "Inilah pertama kalinya Norwegia mengalami serangan mata-mata lewat komputer yang ekstensif dan luas," kata Badan Keamanan Nasional Norwegia (NSM). Para peretas bisa masuk ke jaringan milik perusahaan menggunakan email yang dirancang khusus dan dilengkapi virus yang tidak mampu dideteksi oleh sistem antivirus.

NSM mengatakan surat-surat elektronik tersebut ditujukan kepada nama-nama tertentu di perusahaan yang menjadi sasaran serangan dan dirancang sedemikian rupa sehingga tampak seperti dikirim dari sumber-sumber sah. Banyak negara dan kalangan industri diserang peretas akhir-akhir ini.

Banyak dari email yang penuh dengan virus itu dikirim pada saat perusahaan bersangkutan sedang terlibat dalam perundingan kontrak besar. Badan Keamanan Nasional Norwegia mengatakan nama pengguna, password, denah, kontrak dan dokumen lainnya telah dicuri dan dibawa ke luar negeri.

NSM yakin serangan-serangan itu merupakan ulah satu kelompok, berdasarkan analisis metode yang digunakan, kode di dalam virus dan bagaimana data diperoleh. Badan Keamanan Nasional Norwegia mengatakan pihaknya mengumumkan serangan ini agar bisa dijadikan peringatan bagi perusahaan-perusahaan lain dan mendorong perusahaan-perusahaan lain yang diserang untuk melapor.

Namun demikian NSM mengakui mungkin banyak perusahaan yang diserang peretas tidak menyadari bahwa peretas telah masuk ke sistem mereka dan mencuri dokumen. Norwegia tercatat sebagai negara terbaru yang mengalami pencurian informasi rahasia dan kekayaan intelektual oleh pencuri lewat dunia maya.(BBC/ADO)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini