Sukses

Video Game "Fashion Hazard" nan "Girly"

Pengembang video game menciptakan permainan baru yang menarik untuk Kaum Hawa di IOS.

Liputan6.com, Washington: Pengembang video game menciptakan permainan baru yang menarik untuk Kaum Hawa di IOS. Permainan itu bergaya Temple Run yang berlari tanpa akhir.

Mainan yang dinamakan "Fashion Hazard" merupakan game fashion yang harus menghindari rintangan antara model satu sama lain di catwalk di New York, London, Milan, dan Paris.

Permainan itu datang dari unit Interactive Product Group, Conde Nast, yang juga merupakan penerbit majalah Vogue, Glamor, dan GQ.

Grup itu memang tidak bergerak dalam mendesain video game. Tapi, Direktur Senior Pengembangan Bisnis dan Produk, Juliana Stock, mendapat ide pada tahun lalu ketika melihat putrinya yang sedang bermain "Temple Run". Pada permainan itu karakter Indiana Jones dikejar setelah mencuri artefak di sebuah kuil kuno. Permainan itu mengingatkan Stock dengan catwalk dan voila.

Aplikasi ini sudah ada sejak Kamis di iTunes untuk iPhone dan iPad seharga 99 sen dan akan dirilis nantinya untuk Android dan format lainnya.

Game ini tak seperti permainan fashion lainnya, pemain tidak perlu mengenakan pakaian ke model atau bersolek di belakang panggung. Aksi di "Fashion Hazard" lebih halus dibandingkan "Temple Run".

Para model peragawati berjalan di catwalk yang penuh rintangan dan berbahaya. Banyak model antagonis yang berjalan dan akan ada hal lainnya yang kemungkinan tidak pernah terjadi di catwalk. Seperti munculnya cat merah, kobra, caffe latte yang terbang.

Ide ini muncul untuk memadukan aksi untuk menarik minat kaum hawa nan girly. Dan kini permainan anak perempuan sering melibatkan membuat kue, mengiris buah, atau pakaian boneka."Saya merasa itu merupakan pesan yang aneh untuk anak perempuan," ujarnya.

Lalu apakah game ini untuk anak perempuan? "Putri saya yang 10 tahun, Saskia, menikmati permainan itu, dan sangat menyukai Catwalk di Paris. Tapi dia bilang masih memilih "Temple Run" dan mainan lainnya yang bukan untuk perempuan".

Sementara itu, Sheri Graner Ray, Direktur Studio Design Scheel Games di Austin, Texas, menjelaskan, banyak wanita dan anak-anak perempuan yang lebih suka game action. Maklum saja, game sering mencerminkan orang yang menciptakannya. Dan zaman sekarang hanya 11 persen pengembang game yang wanita.(wsj/MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.