Sukses

Penyerang Situs Presiden SBY dari Bekasi

Situs Presiden Susilo Bambang Yudhoyono presidensby.info sempat diserang peretas. Beruntung, peretasan itu hanya pengalihan alamat domain saja.

Serangan terhadap laman resmi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dinilai bukan peretasan atau hacking. Yang terjadi adalah pengalihan alamat Internet Protokol atau IP Address. Pelakunya menggunakan sebuah hosting yang berlokasi di kawasan Bekasi, Jawa Barat.

"Ini bukan kejadian pertama, tapi tiap kali terjadi kami selalu mengambil langkah-langkah cepat untuk melakukan pemulihan agar publik bisa secepatnya mengakses kembali," kata Pemimpin Redaksi Situs Presidensby.info, Daniel Sparringa.

Laman resmi Presiden SBY memiliki dua alamat, yakni www.presidensby.info dan www.presidenri.go.id. Yang diserang kemarin ini adalah www.presidensby.info. DNS Server-nya ada yang di dalam negeri maupun luar negeri. Situs Presiden SBY ini dikelola oleh Kantor Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik.

Serangan terhadap laman ini selama beberapa saat pada Rabu (9/1/2013) pagi merupakan serangan kedua, yang pertama terjadi pada 2007 lalu. Kasus ini sedang ditangani Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri karena termasuk kejahatan dunia maya atau cyber crime.

Penyerangan terhadap situs Presiden SBY terjadi setiap hari, tapi selalu bisa diatasi. "Serangan serupa juga terjadi pada situs-situs pemerintah di negara manapun. Hal ini biasa terjadi," kata Daniel yang juga Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Politik.

Sementara itu, Menkominfo Tifatul Sembiring sebelum menghadiri rapat terbatas kabinet di Kantor Presiden, kemarin menjelaskan pelaku serangan bisa dilacak asalkan log server belum dihapus atau belum rusak.

"Nanti kami akan bicarakan dengan tim untuk memindahkan DNS Server yang di luar negeri ke Indonesia," ujar Tifatul. Alternatif lainnya, DNS Server yang di Texas, Amerika Serikat, menjadi secondary.

"Seperti kasus peretasan oleh anonymous terhadap situs resmi pemerintah Israel ketika perang melawan Palestina."

Menurut Menkominfo, peretasan internet di Indonesia setahun mencapai 36,6 juta. "Kita harus lebih berhati-hati," Tifatul mengingatkan.

Ada beberapa motif yang biasanya dimiliki peretas. Motif hackers tertinggi adalah ekonomi."Kadang-kadang juga reputasi mereka, kadang-kadang orang iseng. Bagi mereka itu prestasi sendiri," kata Tifatul. (Presidensby.info/DEW)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini