Sukses

Robot Interaktif Ini Dapat Membantu Anak Autis Belajar

Tim peneliti di Vanderbilt University membangun sebuah robot humanoid, yang dirancang untuk membantu anak autis mengembangkan keterampilan mereka dalam hal pembelajaran sosial.

Jika peneliti lain membuat aplikasi dan platform online untuk membantu anak-anak penyandang autisme, tim peneliti di Vanderbilt University ini membuat suatu terobosan baru untuk menarik perhatian anak-anak autis.

Para insinyur mekanik dan ahli autisme di universitas tersebut telah membangun sebuah robot humanoid , yang sistemnya menggunakan NAO. Robot ini sepenuhnya dapat diprogram.

Seperti dikutip dari Mashable, Jumat (22/3/2013), robot tersebut dilengkapi dengan kamera, sensor dan sistem komputer. Robot yang ramah ini dirancang untuk membantu anak-anak autis mengembangkan keterampilan dasar mereka dalam hal pembelajaran sosial.

Struktur dari sistem tersebut dinamakan ARIA (Adaptive Robot Mediated Intervention Architecture). Robot ini bisa memberikan petunjuk secara lisan dan memberi isyarat melalui gerakan kepada anak-anak untuk menarik perhatian mereka.

Seperti diketahui, anak penyandang autis sulit mempertahankan fokus kontak mata mereka dengan orang dan benda-benda di sekitarnya. Menurut penelitian, anak dengan gangguan spektrum autisme lebih banyak menghabiskan waktu melihat robot humanoid daripada anak normal.

"Anak autis merasa cemas saat kontak dengan orang-orang sekitarnya karena mereka berpikir mereka harus memenuhi harapan orang tersebut", kata Nilanjan Sarkar, professor of mechanical engineering di Vanderbilt University.

Dengan adanya robot ini mereka seolah tahu robot tidak berharap apa-apa sehingga mereka tidak merasa diintimidasi oleh tuntutan, sedangkan terapis manusia mungkin mudah terganggu atau tidak sabar.

Lebih lanjut disebutkan, robot ini juga dapat memperkenalkan lagu-lagu dan video untuk memicu minat anak autis. Ketika anak meresponsnya, robot akan terus memberikan dorongan. Namun jika anak tidak merespon, robot akan berusaha memberi isyarat melalui gerak tubuh.

Studi Sarkar lebih lanjut menyebutkan bahwa robot ini dapat berfungsi sebagai alat pembelajaran interim. Jika terbukti efektif, robot ini dapat digunakan di rumah atau untuk membantu terapis sehingga mereka dapat memantau anak-anak beberapa selama sesi. (dew)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.