Sukses

Nokia Harus Buat Phablet Jika Tak Ingin Tergusur

Sampai saat ini, Nokia belum memasuki segmen pasar tablet maupun phablet. Nokia disarankan agar segera membuat smartphone berlayar lebih besar (phablet) jika tak ingin tergusur.

Sampai saat ini, Nokia belum memasuki segmen pasar tablet maupun phablet. Produsen ponsel asal Finlandia ini hanya fokus mengembangkan smartphone, terutama seri Lumia yang berbasis Windows Phone.

Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg yang dikutip Liputan6.com, Sabtu (6/4/2013), seorang analis IDC bernama Francisco Jeronimo menyarankan agar Nokia segera membuat perangkat yang sedang tren, yaitu smartphone berlayar lebih besar (phablet), jika tak ingin tergusur.

"Sekarang konsumen menggunakan smartphone dengan cara yang berbeda, mengkonsumsi media dengan streaming melalui jaringan seluler lebih cepat. Sebuah smartphone dengan layar 5-inci terasa tepat di tangan", tutur Jeronimo.

Saat ini pembeli smartphone cenderung tertarik dengan perangkat berlayar 5 inci atau lebih besar, untuk memudahkan mereka browsing dan melihat video, meskipun yang lain ada yang memilih tablet. Namun Nokia absen dari kedua kategori itu, Samsung Electronics dan Apple yang justru mendominasi.

Data dari IDC menyebutkan, penjualan handset berlayar 5 inci atau lebih besar melonjak menjadi 29,7 juta unit, tahun sebelumnya hanya 1,2 juta.

Senada dengan Jeronimo, direktur riset CCS Insight - Ben Wood berpendapat sama. Menurutnya Nokia seharusnya tak boleh ketinggalan dan membuat perangkat tersebut. "Phablets adalah tren yang penting, Nokia harus memastikan bahwa mereka tidak ketinggalan", ungkapnya.

Juru bicara Nokia James Etheridge menolak mengomentari rencana perusahaan untuk merilis smartphone berlayar besar dan juga tablet. Ia hanya mengatakan perusahaan masih melihat minat konsumen.

Terlambat

Jika Nokia tidak juga membuat smartphone berlayar besar, ini berarti untuk ketiga kalinya dalam satu dekade Nokia terlambat memasuki pasar handset yang sedang tren. Nokia dinilai telah mengabaikan tren. Nokia sebaiknya tidak hanya mempertaruhkan harapannya pada Lumia untuk membangkitkan bisnis perusahaan.

Dari sisi ukuran layar, smartphone flagship Lumia andalan Nokia saat ini memiliki layar paling besar 4,5 inci, sisanya memiliki layar yang lebih kecil. Sementara Nokia fokus pada desain dan perangkat lunak smartphone saja, para pesaingnya justru sudah semakin jauh di depan.

Pada tahun 2004, Nokia juga terlambat dalam merangkul pasar handset clamshell. Beberapa tahun kemudian Nokia juga terlambat mengeluarkan perangkat berlayar sentuh. (dew)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.