Sukses

Tepat di Hari Buruh, Domain Desa.id Meluncur ke Publik

Tepat di Hari Buruh, 1 Mei 2013, domain baru "desa.id" resmi dirilis untuk publik. Desa-desa di seluruh Indonesia kini dapat menggunakan domain tersebut untuk situs internetnya.

Tepat di Hari Buruh, 1 Mei 2013, domain baru "desa.id" resmi dirilis untuk publik. Desa-desa di seluruh Indonesia kini dapat menggunakan domain tersebut untuk situs internetnya.

Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) menyatakan domain ini dapat digunakan oleh entitas desa yang selama ini belum memiliki domain internet sendiri. Domain desa.id merupakan usulan murni dari masyarakat yang diajukan kepada PANDI.

Domain desa.id diusulkan oleh Relawan Pemberdayaan Desa Nusantara (RPDN) dan Gerakan Desa Membangun (GDM). Usulan ini diajukan karena desa sebagai satuan pemerintahan terkecil sehingga tidak dapat menggunakan domain go.id.

"Menurut peraturan menteri, domain go.id hanya dapat digunakan hingga level kabupaten atau kota saja," ujar Ketua Umum PANDI, Andi Budimansyah melalui keterangan tertulis, Rabu (1/5/2013).

RPDN menyepakati agar usulan ini disampaikan oleh GDM dalam Diskusi Umum Terbuka (DUT) PANDI pada 12 Februari 2013 lalu. Usulan ini disetujui secara aklamasi oleh peserta DUT, lalu disampaikan ke Forum Nama Domain Indonesia sebagai pengambil keputusan tertinggi nama domain di Indonesia.

Bayu Setyo Nugroho, Kepala Desa Dermaji, Kecamatan Lumbir, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah menyambut gembira peluncuran domain desa.id. "Saya berharap dirilisnya desa.id akan mendorong penguatan desa sebagai sebuah komunitas," ujarnya.

PANDI sebelumnya sudah membuka tahapan pra-registrasi pada 15-27 April 2013. Kegiatan pra-registrasi dilakukan untuk menjamin semua desa memiliki kesempatan yang sama untuk mendaftarkan sebuah nama domain, sebelum diberlakukan prinsip pendaftar pertama (first come first serve).

Setidaknya ada 32 desa dari seluruh Indonesia melakukan pendaftaran pada masa pra-registrasi. Provinsi yang paling banyak melakukan pendaftaran adalah Jawa Tengah, diikuti Jawa Barat, Riau, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Jambi. (dew)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.