Sukses

11 Situs Indonesia yang Aktif Sebarkan Virus Ramnit

Di Indonesia, infeksi Ramnit terjadi cukup merata baik di situs elektronik yang cukup besar, situs organisasi politik, situs pendidikan, online shopping sekolah sampai departemen pemerintah.

Aktivitas serangan virus dan program jahat (malware) di Indonesia terus meningkat. Serangan masih didominasi virus lama, Ramnit salah satunya. Virus Ramnit sekaligus menjadi salah satu virus yang melegenda.

Ramnit mampu bertahan lebih dari 3 tahun sampai hari ini sebagai salah satu malware paling banyak ditemukan di Indonesia. Virus ini mampu menyebarkan diri via USB Flash, broadcast jaringan, file sharing dan automatic download, dan juga melalui situs web.

Ramnit mampu menginjeksikan dirinya pada file .htm atau .html, tujuannya agar dirinya dapat disebarkan ke komputer lain melalui jaringan intranet. Akibatnya Ramnit bisa menginfeksi server web untuk menyebarkan dirinya lebih banyak lagi.

Di Indonesia, infeksi Ramnit terjadi cukup merata baik di situs elektronik yang cukup besar, situs organisasi politik, situs pendidikan, online shopping, hotel, sekolah hingga departemen pemerintah.

"Jika Anda sering browsing, sekalipun tidak mengunjungi situs yang beresiko tinggi seperti situs crack, pornografi atau situs undeground, Anda akan tetap terancam oleh Ramnit", ungkap Alfons Tanujaya, praktisi antivirus dan keamanan internet Vaksincom, yang dikutip Kamis (16/5/2013).

Menurut data yang dikumpulkan Vaksincom, Ramnit justru menginfeksi situs yang tidak dikategorikan berbahaya. Ramnit menginfeksi lebih dari 30 halaman situs salah satu kementerian di Indonesia yang mengurusi pendidikan. Komputer yang mengunjungi situs-situs yang mengandung Ramnit tersebut secara otomatis akan terinfeksi tanpa perlu mengklik apapun.

Selain situs pendidikan, situs online milik perusahaan go public sekalipun tidak luput dari infeksi Ramnit. Hingga 12 Mei 2013, Vaksincom mencatat setidaknya ada 11 situs di Indonesia yang terinfeksi Ramnit dan membahayakan pengunjung. Berikut daftarnya.  (dew/*)




* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.