Sukses

Khawatir Keamanan Cyber, Obama Berencana Temui Presiden China

Pertemuan pejabat kedua negara besar itu akan fokus membahas cyberspionage (mata-mata di dunia maya), selain tentunya membahas isu-isu strategis dan ekonomi.

Amerika Serikat belakangan ini menjadi salah satu target peretas (hacker). Merasa perekonomian dan keamanan nasionalnya terganggu, Presiden Barack Obama pun turun tangan.

Obama dikabarkan sedang mencari 'sinyal' dari China agar bisa bertemu dengan pemimpinnya dalam waktu dekat. Rencananya Obama akan menemui Presiden China Xi Jinping dan melanjutkan pembicaraannya dalam pertemuan resmi antara pejabat kedua negara pada Juli mendatang.

Dikutip Liputan6.com dari Huffington Post, Senin (3/6/2013), pertemuan pejabat kedua negara besar itu akan fokus membahas cyberspionage (mata-mata di dunia maya). Selain itu, isu-isu strategis dan ekonomi juga akan menjadi fokus pembahasan Obama-Jinping.

Pertemuan China-AS sudah diumumkan oleh Menteri Luar Negeri AS, John Kerry ketika ia mengunjungi Beijing pada April lalu. Pertemuan antara Obama dan Jinping akan dilangsungkan di California untuk mempererat hubungan pribadi antara dua kekuatan global yang sedang tumbuh semakin kompleks.

Obama disebutkan membutuhkan bantuan Jinping untuk membendung ancaman nuklir dari Korea Utara dan Iran, memerangi kekerasan di Suriah dan melanjutkan pemulihan ekonomi AS.

Cybersecurity juga akan menjadi salah satu isu paling penting yang dibahas oleh kedua negara tersebut mengingat belakangan ini AS seringkali mendapat serangan hacking di dunia maya yang menunjukkan China sebagai biang keladinya.

Seorang pejabat senior pemerintahan Obama mengatakan dalam pembicaraan terakhir, China tampaknya kurang memberikan perhatian atas kekhawairan AS atas serangan cyber yang melandanya. Ia pun mengakui bahwa masalah serangan cyber antara China-AS tak akan selesai dalam satu pertemuan.

Pertemuan pribadi antara kedua negara besar itu memang sudah memperlihatkan kemajuan halus. Analis keamanan melihat bahwa serangan dari hacker berbasis di China sudah mulai mereda. (den/dew/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini