Sukses

Kasus Pejabat Pukul Pramugari Sriwijaya Air Masuk Wikipedia

Hal ini menjadi unik karena umumnya hanya peristiwa atau tokoh terkemuka kelas dunia saja yang informasinya dapat ditelusuri via Wikipedia.

Peristiwa pemukulan yang dilakukan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Bangka Belitung Zakaria Umar Hadi terhadap pramugari Sriwijaya Air, Nur Febriani, ternyata tidak saja menggemparkan jagad media sosial.

Banjir dukungan yang hadir dari para pengguna Twitter yang digalang dengan hastag #dukungFEBRY, membuat informasi peristiwa beserta nama sang pelaku pemukulan -- Zakaria Umar Hadi -- masuk ke dalam database situs ensiklopedia Wikipedia.

"Zakaria Umar Hadi adalah Kepala Dinas dari hasil membeli kursi di badan pemerintahan Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Provinsi Bangka Belitung (Babel). Namanya menjadi terkenal karena insiden banci-nya yakni melakukan pemukulan pramugari maskapai penerbangan Sriwijaya Air SJ 078 dari Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng ke Pangkalpinang, Bangka." Demikian yang ditulis laman Wikipedia dan dikutip Liputan6.com.

Menurut informasi yang tertera pada laman Wikipedia tersebut, artikel itu eksis sejak hari ini, Jumat (7/6/2013) dini hari tadi. Hal ini menjadi unik karena umumnya hanya peristiwa atau tokoh terkemuka kelas dunia saja yang informasinya dapat ditelusuri via situs ensiklopedia digital yang dirintis oleh Jimmy Wales dan Lary Sanger sejak tahun 2001 silam.

Kejadian memalukan yang dilakukan oleh oknum pejabat daerah itu bermula saat pesawat terbang Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 078 akan mendarat di Bandar Udara Depati, Bangka Belitung, dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Kamis 6 Juni kemarin.

Saat itulah Febriani menegur Zakaria untuk mematikan ponselnya. Namun, pejabat itu justru marah dan menampar sang pramugari.

Peraturan keselamatan penerbangan di semua maskapai penerbangan Tanah Air, di antaranya menyebutkan penumpang dilarang menyalakan apalagi mengoperasikan perangkat elektronika dan komunikasi.

Walau bekerja pada frekuensi yang berbeda dengan intensitas sangat lemah, namun diketahui pancaran dan tangkapan gelombang elektromagnetik pada gelombang UHF itu bisa membuat radio komunikasi penerbang dengan ATC serta instrumen lain penerbangan di pesawat terbang menjadi kacau. (dhi/dew/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini