Telkomsel Akui Pre-Order BlackBerry Q10 Tak Sebaik Z10

Handset kedua berbasis sistem operasi BlackBerry 10, BlackBerry Q10, akhirnya secara resmi melenggang di Indonesia. Telkomsel menjadi operator pertama yang mulai mendistribusikan ponsel ke alamat pemesan.

Sejak resmi membuka pre-order melalui situs resmi Telkomsel pada 5 Juni lalu, operator plat merah ini mengaku antusiasme pelanggan tidak sebesar saat pre-order BB Z10. Meskipun keduanya didukung sistem operasi BB10 keduanya menggunakan desain berbeda, Z10 hadir dengan layar sentuh sementara Q10 merupakan gabungan keypad fisik dan layar sentuh.

"Untuk pre-order kami menyediakan 5.000 unit, namun hanya terjual sebanyak 1.500 unit. Berbeda dengan Z10 saat itu jumlah stok sama namun animo pasar lebih besar hingga kami bisa menjual 4.000 unit," ujar Arief Pradetya, Head of Device Bundling and Customization Strategy Division Telkomsel disela peluncuran Telkomsel BlackBerry Q10 di City Plaza Jakarta, Senin (24/6/2013).

Meskipun jumlah penjualan pada masa pre-order cenderung sedikit, Telkomsel mengaku ada 4.000 pelanggannya yang menggunakan Q10 sebelum perangkat tersebut resmi dijual. Selain membidik pelanggan baru kehadiran Q10 lebih ditujukan untuk pelanggan BlackBerry lama yang ingin beralih ke perangkat BB10.

Untuk pre-order Telkomsel lebih membidik pelanggan prabayar dibandingkan pascabayar. Sebanyak 750 pelanggan lama kartu Halo melakukan pemesan BB Q10 sementara sisanya gabungan pelanggan baru simPATI dan Halo.

Ada beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab jumlah pemesan yang dibawah harapan. Disebutkan Arief harga perangkat pasar gelap yang kini lebih murah sekitar Rp 6.7 juta dibandingkan harga resmi Rp 7.5 juta, serta rencana kehadiran BBM di iOS dan Android disinyalir menjadi penyebab angka penjualan yang tidak sesuai ekspektasi. (vin/gal/*)