Sukses

Ingin `Putuskan` Samsung, Apple Gaet TSMC Untuk Buat Chip Mobile

Meski bersaing ketat, Apple tetap membutuhkan Samsung. Sejumlah perangkat buatan Apple memang masih memakai komponen buatan Samsung.

Apple dan Samsung memang dikenal sebagai pesaing ketat di industri perangkat. Tak hanya dalam hal penjualan, persaingan ini bahkan sudah masuk ranah pengadilan dengan berbagai gugatan di banyak negara, terutama terkait masalah paten.

Meski begitu, Apple tetap membutuhkan Samsung. Sejumlah perangkat buatan Apple memang masih memakai komponen buatan Samsung, misalnya saja layar atau prosesor.

Tapi dilansir dari laman Wall Street Journal yang Liputan6.com kutip Senin (1/7/2013), Apple sudah menjalin kerjasama dengan perusahaan Taiwan TSMC untuk membuat prosesor mobile di perangkat Apple. Kerjasama ini tentu saja diprediksi bisa memutuskan ketergantungan Apple terhadap Samsung di produksi prosesor mobile. Meskipun belum diketahui kapan ketergantungan Apple terhadap Samsung bisa dilakukan.

TSMC akan mulai membuat chip untuk Apple mulai 2014. Tapi Samsung tetap menjadi penyuplai utama untuk Apple di tahun itu. Ada kemungkinan untuk beberapa tahun ke depan Samsung juga masih dibutuhkan.

Apple sendiri sudah melakukan pembicaraan dengan TSMC sejak 2010. Tapi kesepakatan sempat berjalan tersendat-sendat. Apple baru bersedia saat TSMC secara mengejutkan memenuhi standar kecepatan dan tenaga Apple.

Selain prosesor, Apple memang mulai mengurangi beragam komponen Samsung. Dikutip dari laman The Verge, komponen itu antara lain layar, RAM, serta flash memory. Meski tak mudah, tentu Apple harus melakukan ini.

Dengan melihat persaingan keduanya, tentu Apple tak ingin lagi terkena gugatan saat menggunakan teknologi Samsung. Selain itu, Apple pun tentu tak mau inovasi produknya akan bocor. Sebab komponen yang digunakan di produk masa depannya juga disesuaikan dengan teknologi komponen milik Samsung, tentu Samsung akan tahu produk apa yang sedang disiapkan Apple. (gal/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.