Sukses

Pemerintah India Bisa Sadap Komunikasi Pengguna BlackBerry

Dalam dokumen terlihat tulisan bahwa "sistem penyadapan untuk layanan BlackBerry sudah siap digunakan".

Kabar penyadapan yang dilakukan pemerintah ternyata tak hanya ramai di Amerika Serikat, tapi juga di India. Bahkan Pemerintah India kini didukung BlackBerry yang bersedia memberikan bantuan untuk penyadapan terkait pesan terkirim dan pesan diterima.

Dilansir dari laman BBC yang Liputan6.com kutip Senin (15/7/2013), kabar ini pertama kali diungkap Times of India dari bocoran dokumen pemerintah. Selain pesan, pemerintah India juga dikabarkan bisa mengakses bisnis email yang dikirim via BlackBerry Enterprise Server.

Dukungan BlackBerry pun mengakhiri pertentangan di antara kedua pihak terkait penyadapan. Sebab pada 2010 lalu India pernah mengancam akan memblokir perangkat BlackBerry jika tak bersedia diajak kerjasama. India beralasan melakukan penyadapan sebagai bagian dalam upaya pemberantasan teroris.

Tapi BlackBerry ketika itu selalu mengaku tak punya "kunci" atau "pintu belakang". Karena informasi yang dikirim terkait korporasi tak bisa diakses olehnya, juga penegak hukum.

Dokumen yang bocor itu sendiri berasal dari Departemen Telekomunikasi India. Dalam dokumen terlihat tulisan bahwa "sistem penyadapan untuk layanan BlackBerry sudah siap digunakan".

Dengan demikian Pemerintah India dapat:

- melacak email dan attachment yang dikirim melalui versi konsumen via BlackBerry Internet Service.
 
- melihat percakapan via BlackBerry Messenger.

- melihat situs apa saja yang dibuka pengguna.

Perusahaan yang dulu bernama Research in Motion pun dikabarkan akan menandatangani kesepakatan untuk menyerahkan fasilitas pengawasan di Mumbai, serta melatih pegawai pemerintah untuk menggunakannya.

BlackBerry pun mengkonfirmasi kabar ini. "Kapabilitas dan akses hukum hadir untuk mitra operator BlackBerry sesuai standar yang disiapkan Pemerintah India untuk semua konsumen pengguna layanan pesan yang ditawarkan untuk pasar India," demikian pernyataan BlackBerry.

"Kami juga perlu menggarisbawahi, sekali lagi, bahwa tersedianya akses hukum itu tak berlaku untuk BlackBerry Enterprise Server," lanjutnya. (gal)



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.