Sukses

Dianggap Beri Dampak Negatif, Intel Akan Hapuskan Brand Atom?

Ada yang menganggap nama Atom identik dengan produk kelas pemula atau low-end.

Intel saat ini terlihat giat untuk melakukan penetrasi ke pasar mobile. Chip Atom pun menjadi andalan Intel untuk dibenamkan ke dalam perangkat mobile seperti tablet dan smartphone. Dengan Atom, Intel siap bersaing dengan Qualcomm yang sudah sukses dengan Snapdragon atau Nvidia dengan Tegra.

Tapi dilansir dari laman Digitimes, Jumat (19/7/2013), ada yang menganggap nama Atom identik dengan produk kelas pemula atau low-end. Internal Intel pun dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk menghapus nama Atom.

Sumber Digitimes di rantai suplai Intel mengatakan proses penghapusan nama Atom akan dimulai pada kuartal empat tahun ini. Tapi belum diketahui apa langkah Intel selanjutnya setelah menghapus nama Atom.

Selama ini, menurut sumber itu, Intel percaya kalau penjualan smartphone dan tablet berbasis Atom akan memberikan dampak negatif dan menjatuhkan brand Intel untuk CPU. Sepertinya ada kekhawatiran jika nama Atom tetap digunakan di CPU, maka performanya dianggap hanya sekelas chip mobile.

Untuk mencegah jatuhnya brand Intel untuk CPU, pergantian nama diharapkan akan bisa dilakukan. Selain di perangkat mobile, chip Atom saat ini digunakan juga di netbook, perangkat kesehatan, serta penelitan robotik.

Untuk produk entry level atau low-end, saat ini Intel memang masih menggunakan prosesor Pentium dan Celeron. Sedangkan untuk kelas atas atau high-end, Intel akan mengandalkan Haswell, prosesor baru yang akan dipasarkan pada September mendatang.

Selain itu, Intel juga masih menyiapkan produk menengah atau mid-end dengan brand Haswell. Ini termasuk seri Core i3 yang segera diluncurkan. Nantinya seri Core i3 berbasis arsitektur Haswell ini akan menggantikan prosesor sejenis Core i5 2390T, Core i3 2100 dan Pentium G6860, yang ketiganya masih berbasis arsitektur Ivy Brigde.

Meski Haswell sudah diperkenalkan, tapi prosesor berbasis Ivy Brigde masih mendominasi produk Intel saat ini. Setidaknya 60 persen prosesor besutan Intel masih menggunakan Ivy Bridge. (gal)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini