Sukses

6 Tips Aman Berbelanja di Toko Online

Mayoritas masyarakat kita masih segan atau takut melakukan transaksi online karena sistem pembayaran yang dianggap tak aman.

Pertumbuhan ekosistem toko online berbasis internet atau yang lebih populer dengan nama e-commerce di Indonesia pelan-pelan menunjukan geliatnya. Bahkan menurut data yang dirilis oleh biro riset Frost & Sullivan, bersama China, Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan pasar e-commerce terbesar dengan rata-rata pertumbuhan 17 persen tiap tahunnya.

Demam e-commerce  di Indonesia saat ini berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi. Namun, di satu sisi mayoritas masyarakat kita masih segan atau takut melakukan transaksi online karena tingkat keamanannya dari sistem pembayaran dianggap tak terjamin.

Nah, atas dasar itulah tim Liputan6.com pada kesempatan kali ini akan memberikan enam (6) tips untuk menjamin pengalaman berbelanja online dapat berlangsung dengan aman dan lancar.

1. Gunakan software keamanan

Gunakanlah software keamanan yang bukan hanya memberikan perlindungan dasar pada perangkat Anda dari ancaman virus dan spyware, tapi juga membantu mendeteksi berbagai serangan berbahaya sebelum terjadi. Saat ini, sudah tidak etis lagi bila kita mengandalkan solusi antivirus sederhana, namun pada sebuah software keamanan harus dilengkapi pula dengan firewall dua arah, enkripsi password, toolbar anti-phishing dan update yang berkala.

Piranti lunak keamanan yang Anda gunakan harus mengandung fitur yang mampu mendeteksi malware dan melampaui kemampuan solusi keamanan tradisional. Salah satu software kemanan yang cukup ampuh untuk mengatasi masalah keamanan berbelanja online adalah Norton Safe Web. Software ini cukup unggul karena memiliki fasilitas forum yang dapat digunakan oleh para pengguna untuk saling berbagi informasi.

2. Belanja di situs yang sudah memiliki Secure Sockets Layer (SSL)

Anda sangat disarankan hanya berbelanja di situs atau penjual online yang menawarkan transaksi aman. Beberapa situs menampilkan label ‘certified secure’ dengan logo atau sertifikat online yang muncul di laman situs atau saat Anda hendak membayar. Sertifikat kemanan yang bisa dipercaya saat ini umumnya dikeluarkan oleh beberapa organisasi ternama seperti Verisign, DigiCert dan Go Daddy.

Apa arti dari sertifikat itu? Sertifikasi ini menunjukkan bahwa sebuah situs telah menggunakan keamanan Secure Sockets Layer (SSL). Jika tempat Anda berbelanja tak menawarkan SSL, sebaiknya Anda mencari tempat belanja lainnya.

3. Waspadai phishing dan pharming

Sudah tahu apa istilah phishing dan pharming? Kedua istilah ini mengacu pada teknik penipuan online yang bertujuan untuk mencuri informasi keuangan pribadi seperti nomor kartu kredit. Phishing adalah email penipuan yang seakan-akan berasal dari sebuah toko, bank atau perusahaan kartu kredit. Email ini mungkin mengajak Anda untuk melakukan berbagai hal, misalnya memverifikasi informasi kartu kredit, meng-update password dan lainnya.

Nah, yang agak lebih sulit untuk dideteksi adalah pharming. Ini mengacu pada sebuah halaman web palsu yang dibuat oleh penipu sehingga mirip halaman akhir dari sebuah situs belanja.

Cara paling baik untuk melindungi diri dari phishing dan pharming adalah dengan memiliki piranti lunak keamanan yang ter-update. Sebagai tambahan, pastikan Anda mengetikkan secara manual halaman web toko online di browser Anda. Jangan meng-klik lewat tautan yang ada di email atau tempat lain.

4. Berbelanjalah di toko online yang sudah terkenal

Ada sejumlah situs besar, termasuk Google, Yahoo, MSN, Amazon dan CNET yang menyediakan layanan pencarian dan akses ke berbagai situs berbelanja terpercaya. Selain berguna untuk membanding-bandingkan, setiap situs itu juga memiliki sistem rating berdasarkan kepuasan pembeli. Bahkan, ada juga situs yang menyediakan review dari sesama pengguna. Sehingga, Anda bisa tahu situs belanja mana yang mengantarkan barang dengan baik, tepat waktu dan tepat barang, serta bagaimana mereka menangani pengembalian barang.

5. Gunakan kartu kredit, jangan debit

Ini satu tips belanja online yang patut diperhatikan: gunakan kartu kredit, bukan kartu debit. Karena kartu kredit biasanya sudah dilengkapi dengan perlindungan terhadap penipuan, kiriman yang hilang dan barang yang rusak serta berbagai masalah lainnya.

Pastikan penyedia kartu kredit Anda menawarkan hal itu. Masalah utama dari kartu debit, jika digunakan online, adalah bahwa kartu itu merupakan sambungan langsung ke rekening bank Anda. Jika penipu berhasil mencuri nomor kartu kredit mereka, bencana yang timbul mungkin tak terlalu besar. Tapi bayangkan jika yang bobol adalah kartu debit Anda.

6. Perhatikan hal-hal kecil

Ada beberapa hal kecil yang harus diperhatikan saat belanja online:

- Privacy Statements (pernyataan soal kerahasiaan data), periksa dan baca dulu kebijakan penjual online soal data pribadi Anda sebelum melakukan pembelian. Pastikan mereka tak akan menjual informasi pribadi pada pihak lain.

- Return Policies (kebijakan soal pengembalian barang), hal semacam ini lebih penting di belanja online ketimbang di dunia fisik. Baju yang nampak berwarna biru muda di layar monitor bisa jadi akan terlihat biru tua saat sampai di tangan Anda. Akankah toko menerima pengembalian semacam ini? Adakah biaya terkait hal itu? Cari tahu sebelum Anda membeli.

- Terms of Agreement (kesepakatan) , jika pembelian melibatkan layanan gerbang pembayaran (payment gateway) online, seperti PayPal, pastikan Anda memahami bahwa layanan itu juga akan melindungi Anda dari hal-hal merugikan.

- Gift Cards (voucher hadiah), saat ini makin banyak hadiah yang dihadirkan dalam bentuk voucher. Hal ini disukai oleh para konsumen dan banyak membantu saat belanja di waktu yang sempit. Pastikan Anda mengetahui kebijakan dari penggunaan setiap kartu voucher tersebut. (dhi/gal)

 

                                                                                  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini