Sukses

Situs-Situs Travel Ternama Blokir Iran Sebagai Negara Tujuan?

Sejumlah situs sebagian besar berasal dari Amerika Serikat, walaupun secara resmi belum ada larangan mengunjungi Iran dari Pemerintah AS.

Iran merupakan salah satu negara yang memberlakukan sensor ketat di dunia maya. Sejumlah situs internet bahkan diblokir oleh Pemerintah Iran, dan menggantinya dengan versi lokal yang dapat diakses setelah pengguna mendaftarkan alamat rumah dan jaminan sosial.

Rupanya aksi yang dilakukan Iran ini sukses menjadikan pelaku industri internet untuk 'balas dendam' kepada Iran. Salah satunya dilakukan oleh berbagai situs pengelola perjalanan. Berbagai perusahaan besar yang memiliki layanan pengelola perjalanan memblokir Iran dari daftar tujuan.

Hal ini pertama kali disadari oleh forum di situs Airliners.net, yang Liputan6.com kutip Rabu (24/7/2013). Sejumlah situs itu sebagian besar berasal dari Amerika Serikat, walaupun secara resmi belum ada larangan untuk mengunjungi Iran dari Pemerintah AS.

Situs yang menghapus Iran dari daftar tujuan itu antara lain Kayak.com, Orbitz.com, Expedia.com, serta AmericanExpress.com/travel.

Di Kayak.com, pengguna tak bisa mencari Iran atau kota-kota di Iran sebagai tujuan. Tak ada penjelasan, Kayak.com hanya menghapus nama kota seperti Teheran atau Isfahan. Jadi jangan harap bisa memesan tiket pesawat atau hotel jika Anda ingin melakukan perjalanan ke Iran.

Hal serupa juga terjadi di situs Orbitz dan Expedia.com. Di Orbitz, saat melakukan pencarian terkait Iran maka akan ada tulisan: "Sorry, we cannot find a match" (Maaf kami tak bisa menemukan hasil). Sedangkan di Expedia.com terdapat tulisan: "We could not find any airports that match your search for 'tehran'." (Kami tak bisa menemukan bandara yang sesuai dengan pencarian Anda untuk 'tehran').

Tapi masih ada situs yang relatif lebih kecil kecil, yang menyediakan layanan perjalanan ke Iran, misalnya saja Travelocity.com. Sejumlah situs asal Eropa juga masih menjadikan Iran sebagai salah satu destinasinya.(gal)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.