Sukses

3 Tahun di Tanah Air, BlackBerry Berusaha `Lebih Indonesia`

BlackBerry hampir 3 tahun lamanya membuka kantor di Indonesia. Apa yang sudah dilakukan BlackBerry untuk Indonesia?

BlackBerry hampir 3 tahun memiliki kantor di Indonesia. Perusahaan yang berpusat di Waterloo, Kanada itu mengaku sedang berusaha untuk jadi lebih Indonesia.

Yolanda Nainggolan, Marketing Communication BlackBerry Indonesia mengungkap beberapa langkah perusahaan untuk lebih 'Indonesia'. Hal ini dilakukan agar semakin banyak orang yang bisa menikmati manfaat dari BlackBerry di Indonesia.

"Kami ingin tidak merasakan kesuksesan sendirian. BlackBerry berusaha membuat ekosistem yang membuat kesuksesannya bisa dirasakan banyak pihak di Indonesia," kata Yolanda kepada Liputan6.com melalui saluran telepon, Rabu (28/8/2013).

Wanita yang akrab disapa Yola itu menuturkan bahwa perusahaannya telah mengajak warga pribumi untuk berpartisipasi di BlackBerry.

"Di kantor BlackBerry Indonesia lebih dari 90 persennya adalah pribumi. Level menengah bahkan atas BlackBerry di Indonesia ya orang sini," imbuhnya.

Dorong Dunia Aplikasi Indonesia

Selain awaknya yang didominasi orang Indonesia, BlackBerry juga mengaku telah berinvestasi untuk mendukung perkembangan di dunia aplikasi Indonesia. Bahkan, tim seleksi aplikasi BlackBerry saat ini berpusat di Bali.

"Kami sudah membuka kantor yang berfungsi sebagai pusat filter aplikasi di Bali. Semua aplikasi yang akan masuk BlackBerry World dari seluruh dunia berads di Indonesia," kata Yolanda.

Lebih lanjut, Yola berujar bahwa perusahaannya telah menginvestasikan dana sebesar USD 5 juta untuk membuat BlackBerry Innovation Center (BIC) di Institut Teknologi Bandung (ITB). BIC dijadikan pula sebagai tempat inkubasi para pengembang lokal.

"BlackBerry mendukung penuh pertumbuhan pengembang aplikasi dari Indonesia. Sekarang kami sudah punya 1.500 pengembang lokal yang telah menghasilkan lebih dari 4 ribu aplikasi yang tersedia di BB World," paparnya lagi.

Mulai Buat Aksesoris di Indonesia BlackBerry memang masih belum memiliki pabrik di Tanah Air. Akan tetapi, perusahaan yang pernah menjawarai pasar smartphone ini mengaku sebagian aksesoris perangkat miliknya dibuat di Indonesia.

"Baterai kami buat di Batam dan earphone dibuat di Cileungsi melalui mitra manufaktur kami," jelas Yola.

Ia pun mengklaim bahwa pembuatan aksesoris di Indonesia sudah dimulai sejak beberapa waktu lalu. Perusahaan yang lahir sebagai pembuat pager ini mengaku berusaha memberikan kontribusi yang lebih besar pada pembangunan di Indonesia. (den/gal)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini