Sukses

BBM Inc Masih Rumor, Kominfo Akan Siapkan Regulasi

"Kalau BBM jadi perusahaan sendiri kami akan kembali pada regulasi yang mewajibkan pembuatan data center di sini."

BlackBerry Messenger tak bisa dipungkiri telah sukses jadi aplikasi instant messaging yang mendunia. Aplikasi yang populer sebagai BBM itu disebutkan juga jadi penyelamat BlackBerry dari kerugian.

Nah, rumor yang terakhir beredar menyebutkan BBM akan dibuat sebagai perusahaan sendiri oleh BlackBerry. Aneka fitur selain chatting disebutkan akan hadir di layanan pesan instan ikonik tersebut.

Pilihan membuat BlackBerry Messenger sebagai BBM Inc itu menegaskan dirinya menjadi perusahaan layanan pesan singkat. Hal ini mendapat sambutan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

"Kalau BBM jadi perusahaan sendiri kami akan kembali pada regulasi yang mewajibkan pembuatan data center di sini," ungkap Gatot S. Dewabroto, Kepala Humas dan Informasi Kominfo kepada Liputan6.com melalui layanan pesan instan.

Ia pun menambahkan bahwa sebelumnya BlackBerry berada di kategori yang membingungkan. Sebab, perusahaan asal Kanada itu berperan sebagai penjual ponsel namun juga menyediakan layanan perpesanan.

"Kalau sudah pasti jadi perusahaan pesan instan saja kan posisinya sudah jelas. Tinggal tunggu ketetapan dari Peraturan Menteri saja," imbuhnya lagi.

Lebih lanjut, Gatot menyebutkan bahwa dengan pembangunan data center di Indonesia, berarti perusahaan itu juga harus membuka kantor di Indonesia.

Saat ini, BlackBerry mengklaim terdapat setidaknya 60 juta pengguna aktif BBM tiap bulannya. Namun, jumlah tersebut masih kalah dari aplikasi chat terpopuler saat ini, WhatsApp. Setidaknya ada 300 juta pengguna aktif tiap bulannya di WhatsApp. (den/gal)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini