Sukses

CEO Apple: Smartphone Murah Itu Sampah

Harga iPhone 5C itu meleset dari prediksi para analis yang berpendapat akan dibanderoli harga tak lebih dari USD 450.

Dirilisnya iPhone 5C diharapkan banyak orang bisa membuat Apple menguasai pasar berkembang. Harga yang lebih murah telah lama diharapkan jadi cara baru bagi Apple untuk mengeruk keuntungan.

Kenyataannya, iPhone aneka warna itu pada versi non-kontrak dibanderol USD 550. Banderol itu hanya berbeda USD 100 dari iPhone 5S yang tak lain merupakan seri premiumnya.

Harga iPhone 5C itu meleset dari prediksi para analis yang berpendapat akan dibanderoli harga tak lebih dari USD 450.

CEO Apple Tim Cook memiliki alasan atas harga tinggi yang disematkan pada produk barunya tersebut. Pada wawancara dengan Bloomberg Businessweek, ia mengaku Apple tak pernah berniat menjual ponsel murah untuk bersaing dengan handset Android murah yang membanjiri pasar.

"Di luar, selalu ada pasar sampah. Kami tidak memasuki bisnis barang sampah," kata CEO Apple tersebut seperti dikutip dari The Verge, Minggu (22/9/2013).

Ungkapan pedas Cook ini dianggap sebagian orang bisa membahayakan Apple sendiri. Mahalnya harga iPhone 5C dianggap telah jadi penyebab turunnya nilai saham Apple.

Para investor Apple disebutkan merasa kecewa karena optimis perusahaan itu mempersiapkan perangkat yang cocok untuk negara berkembang seperti China, India dan Brasil. Sayangnya, harga USD 550 yang bisa dibilang tinggi dan pernyataan Cook mendorong investor untuk terus kabur. (den/gal)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.