Sukses

4 Penyebab Dagangan Online Anda Tak Laku

Pada kenyataannya tidak semua orang berhasil menjual barang dagangannya di internet. Kira-kira apa penyebabnya?

Di era teknologi seperti sekarang ini, memiliki sebuah media usaha tidaklah memerlukan modal besar. Anda dapat menapaki langkah demi langkah kesuksesan bisnis Anda via jaringan internet. Ya, internet. 

Demam toko online atau yang lebih populer disebut e-commerce memang menjadi alternatif yang sangat efektif bagi para pengguna internet yang ingin meraup keuntungan. Tak perlu modal besar, mencari lokasi untuk membangun toko, bahkan produk yang dipasarkan pun terkadang tak perlu Anda miliki terlebih dulu. Dengan kata lain, Anda dapat memulai bisnis ini hanya dengan bermodalkan konektivitas internet.

Namun pada kenyataannya tidak semua orang berhasil di segmen e-commerce. Tak sedikit yang gagal dan kapok untuk mencoba lagi jenis usaha ini.

Namun tenang saja, 4 tips penyebab tidak lakunya toko online Anda di bawah ini sekiranya mampu memberikan referensi apa-apa saja yang harus Anda lakukan sebelum memulai usaha e-commerce.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman


1. Toko Anda kotor dan berantakan

Layaknya sebuah toko di dunia nyata, antarmuka situs web toko online Anda haruslah bersih dari widget dan iklan-iklan pop-up (ads) yang mengganggu. Selain itu, kerapihan dan kenyamanan navigasi situs web toko online Anda pun haruslah dipikirkan secara matang.

Beberapa widget memang bisa membuat situs web Anda nampak profesional, namun ada sejumlah widget yang sama sekali tidak diperlukan. Widget jam misalnya, itu tidak diperlukan. Begitu juga kalender atau bahkan musik MP3. Widget yang terlalu banyak justru cenderung membuat situs web Anda lambat ketika diakses calon konsumen.

Bila membersihkan dan merapihkan situs web toko online Anda dianggap terlalu sulit untuk dikerjakan sendiri, saat ini telah banyak jasa pengembangan situs web dengan tarif yang beragam.
3 dari 5 halaman


2. Harga terlalu tinggi

Anda sangat perlu menghargai proses dan menjalani bisnis setahap demi setahap. Karena ingin secepatnya mendapatkan keuntungan, banyak pemilik bisnis e-commerce yang tergoda untuk memasarkan produknya dengan harga tinggi.

Sebagai contoh, Anda menjual e-book tentang panduan memasak resep makanan eropa seharga ratusan ribu rupiah, sementara buku-buku sejenis di toko lain hanya dijual dengan harga puluhan ribu rupiah. Jadi, bijaklah dalam menentukan harga. Perhatikan dan pelajari harga pasaran terlebih dulu.
4 dari 5 halaman


3. Buruknya layanan pelanggan

Sebuah bisnis toko online atau e-commerce didasari atas azas saling percaya. Anda diwajibkan dapat menunjukkan bahwa Anda sebagai pemilik toko online punya kapasitas dan kapabilitas untuk menjual produk yang ditawarkan. Atau setidaknya, Anda bisa mewakili produsen yang produknya Anda pasarkan. Dengan kata lain, Anda haruslah sangat mengerti dan memahami seluk-beluk produk yang Anda jual.

Akan lebih bagus lagi jika di situs web Anda disediakan halaman khusus untuk memberikan pertolongan (halaman Help), juga halaman yang berisi sejumlah pertanyaan yang kerap diajukan (FAQ). Akan lebih bagus lagi, jika Anda menyediakan nomor telepon yang bisa dihubungi sewaktu-waktu atau fasilitas chatting untuk pengaduan keluhan.
5 dari 5 halaman


4. Deskripsi produk yang terlalu berlebihan

Mem-posting sebuah produk dengan mendeskripsikannya secara berlebihan justru akan menjadi bumerang bagi Anda. pada prakteknya memang banyak pelaku bisnis e-commerce yang tergoda untuk mempromosikan sebuah produk secara berlebihan.

Pada dasarnya prinsip bisnis yang harus Anda pegang adalah jangan sekali-sekali membohongi penunjung situs web Anda. Jangan memberi kesan bahwa pembaca itu bodoh dan tidak memiliki informasi yang cukup terkait produk yang kita pasarkan.

(dhi/dew)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini