Sukses

Duh, Orangtua Rela Telantarkan Anak Demi Main Gadget

Para peneliti menyebut para orangtua telah 'mengidap' penyakit psikologis yang dinamakan 'tech-obsessed'.

Para orangtua umumnya melarang anak-anaknya untuk terus-menerus bermain gadget. Namun hal sebaliknya justru terjadi di Swedia. Sebagian besar anak-anak di Swedia justru memprotes para orangtuanya karena dianggap terlalu lama bermain gadget daripada mengurus mereka.

Situasi seperti ini belakangan ditengarai mulai sering ditemui di wilayah Eropa. Para peneliti menyebut para orangtua telah 'mengidap' penyakit psikologis yang dinamakan 'tech-obsessed'.

Menurut yang dilansir laman The Guardian, Senin (11/11/2013), hasil survei yang dirilis perusahaan riset kesehatan bernama YouGov menyatakan bahwa sekitar 33% orangtua di Swedia mengakui menggunakan gadget dalam waktu yang lama bahkan lebih lama dari anaknya.

Parahnya lagi, 20% dari mereka mengaku terkadang tak menyadari kemana anak-anaknya pergi bermain karena terlalu sibuk bermain gadget.

Dr. Roland Sennerstam selaku salah satu anggota tim riset dari YouGov mengungkapkan jika gadget memiliki sifat adiktif yang sangat berbahaya, khususnya di sektor emosionil seseorang. Umumnya orang yang sudah 'gila gadget' akan menjadi apatis dengan dunia sekitar.

Hal ini menjadi sangat berbahaya bila para orangtua yang mengalami. Proses pendidikan dan penyaluran kasih sayang pada anak jelas akan tersendat dan berdampak buruk bagi anak-anak.

Bahkan, Sennerstam berargumen seharusnya ada payung hukum yang mengatur persoalan ini. Sebab, kelalaian orangtua terhadap anak bisa memicu permasalahan yang sangat fatal bagi generasi muda.

Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda tipe orangtua yang sudah terjangkit penyakit  'tech-obsessed'? (dhi/dew)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini