Sukses

Mengubah Cara Manusia Berinteraksi Dengan Alat Elektronik

Perangkat tersebut mampu menjalankan fungsi yang mungkin tidak bisa dilakukan oleh smartphone atau perangkat elektronik lainnya.

Setelah era desktop, laptop, ultrabook, smartphone, dan tablet, selanjutnya apa yang akan terjadi? Jawabannya adalah wearable gadgets (teknologi yang dapat dikenakan pada tubuh), seperti smartwatch atau jam tangan pintar, gelang kebugaran, dan kacamata yang dapat berfungsi layaknya smartphone.

Pada perkembangnya, lama-kelamaan wearable gadgets dapat mengubah cara manusia berinteraksi dengan sebuah perangkat elektronik. Pasalnya perangkat tersebut mampu menjalankan fungsi yang mungkin tidak bisa dilakukan oleh smartphone atau perangkat elektronik lainnya.



Misalnya saja dengan menggunakan gelang kebugaran seperti FuelBand Nike yang terhubung ke smartphone, Anda dapat memonitor kondisi fisik dan kesehatan tubuh dengan cara melihat seberapa aktif Anda berolahraga, memantau kualitas tidur, atau menghitung jumlah langkah kaki dalam sehari.


Bukan Hal Baru
Contoh lainnya adalah jam tangan pintar Smartwatch 2 milik Sony yang bisa digunakan sebagai jam tangan multifungsi untuk pengingat, antarmuka aplikasi, dan remote control ponsel. Bahkan perangkat ini juga bisa dipakai untuk mengontrol presentasi dari jarak jauh.

Tak hanya sebagai pelengkap dari sebuah smartphone, wearable gadgets juga bisa berdiri sendiri. Lihat saja kacamata cerdas besutan Google yaitu Google Glass yang memang didesain untuk dimanfaatkan secara independen. Perangkat itu bisa berfungsi layaknya komputer atau smartphone yang bisa mengakses internet, menunjukkan arah hingga merekam gambar.



Perlu Anda ketahui, sebenarnya ide pembuatan wearable gadgets bukanlah sesuatu yang baru. Konsep tersebut kerap dijumpai di sejumlah komik dan kisah agen rahasia selama bertahun-tahun. Bahkan pada ajang Consumer Electronics Show 2003 di Las Vegas AS, Microsoft pernah mengumumkan sebuah konsep jam tangan pintar.


Kenapa Baru Muncul Sekarang?
Jam tangan tersebut memanfaatkan teknologi bernama smart personal objects technology (SPOT) dan telah dijual oleh beberapa produsen jam tangan selama beberapa tahun, namun sayangnya itu gagal di pasaran.

Lalu, mengapa tren wearable gadgets baru muncul saat ini? Analis Avi Greengart selaku direktur riset untuk perangkat konsumen di Current Analysis menilai, wearable gadgets baru muncul karena dipicu oleh harga chip dan sensor seperti gyroscope dan accelerometer yang terus menurun drastis.



Maka dari itu kini para perancang busana, futuris dan gadget geeks berlomba-lomba untuk menciptakan produk wearable gadgets yang dapat dipakai di pergelangan tangan, wajah, sol sepatu, dan kerah baju dengan daya komputasi yang powerful.

Bahkan secara perlahan, ekosistem wearable gadgets mulai terbentuk. Berbagai perusahaan elektronik terkemuka di dunia saat ini tak segan untuk berinvestasi dan merancang perangkat tersebut dengan fungsi yang mengejutkan.

(isk/dew)


Lalu tantangan apa saja yang dihadapi para vendor dalam memasarkan wearable gadgets-nya? Simak artikel serial berikutnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.