Sukses

Situs Ombudsman RI Klaim Tidak Diretas

Namun, tim IT mengakui bahwa memang ada peringatan masuk ke sistem jaringan situs Ombudsman RI.

Situs lembaga negara pengawas pelayanan publik Ombudsman Republik Indonesia (RI) tadi malam sempat tidak bisa diakses selama beberapa jam. Diduga situs tersebut diserang oleh hacker Anonymous Australia.

Hal ini diperkuat dari postingan akun resmi Anonymous Australia, @AuAnon. Mereka memposting kicauan berisi jawaban untuk journalis asal Indonesia yang menghubungi mereka dan meminta waktu wawancara.

Dalam postingan tersebut mereka mengirimkan kicauan berisi tautan http://muhammad.chandrataruna.likes.meatspin.with.the.ombudsman.go.id/ dan mengarah pada situs ombudsman.go.id. [Baca juga: Serangan Dimulai, Situs Ombudsman Di-hack Anonymous Australia]

Menanggapi hal itu, pengelola situs Ombudsman RI angkat bicara. Melalui situs resminya, mereka mengkonfirmasi bahwa situs mereka tidak diretas. Namun, tim IT mengakui bahwa memang ada peringatan masuk ke sistem jaringan situs Ombudsman RI, tapi itu hanya berupa peringatan yang tidak menimbulkan masalah besar dan bisa diatasi.

Tim IT mengaku tadi malam mereka tengah melakukan kegiatan maintenance rutin terhadap web server sehingga harus mematikan server. Pada Rabu (20/11/2013) pukul 23.25 WIB, situs Ombudsman RI pun sudah dapat beroperasi kembali.

Berdasarkan investigasi sementara yang dilakukan tim IT Ombudsman RI, diduga kuat serangan tersebut bukan berasal dari peretas Australia melainkan dari Indonesia. Namun hingga kini belum diketahui motif dari upaya peretasan itu.

Aksi hacking ini merupakan salah satu dampak dari adanya dugaan aksi penyadapan yang dilakukan badan intelijen Australia kepada Indonesia membuat hubungan kedua negara memanas. Perang cyber pun tak terhindarkan. Hacker Anonymous Australia melalui video yang diposting di YouTube mengancam akan meretas situs-situs milik pemerintah dan juga perusahaan swasta.

(dew)

Baca juga:
[VIDEO] Anonymous Australia Ancam Serang Situs Indonesia
Terungkap, Australia Mata-matai Ponsel Presiden SBY
Operator Terlibat Penyadapan, Sanksi Hukum Menanti
BlackBerry Klaim Ponselnya Aman dari Penyadapan
Minimalisir Penyadapan, Pemerintah Dibekali Standar Protokol
Seaman Apakah Aplikasi SMS Anti Sadap?
Hacker Indonesia Diharap Tak Terprovokasi Serang Malaysia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini