Sukses

Pasar Mulai Jenuh, Harga Smartphone Diprediksi Turun

Lembaga riset IDC memperkirakan nilai rata-rata harga jual smartphone akan turun dari USD 387 menjadi USD 337 pada tahun depan.

Tingginya pertumbuhan adopsi smartphone di berbagai pasar dalam beberapa tahun terakhir ini diprediksi akan membuat sebagian pasar memasuki masa jenuh. Karena itulah, pertumbuhan pasar smartphone diprediksi akan bergeser ke negara berkembang.

Pergeseran itu diprediksi oleh lembaga riset International Data Corporation (IDC) akan mempengaruhi kategori produk yang dipasarkan. Daya beli masyarakat di negara berkembang yang semakin tinggi diperkirakan akan mendorong menjamurnya smartphone dengan harga terjangkau.

Sejumlah vendor memang dikabarkan akan mulai mengekspansi pasar smartphone murah pada tahun 2014. Nokia yang berhasil menggenjot pasar smartphone kelas menengah dengan Lumia 520 dan Lumia 521 diprediksi masih akan mengekspansi pasar tersebut dengan meluncurkan perangkat harga terjangkau.

Vendor lainnya juga diprediksi bakalan memasuki peperangan di pasar smartphone kelas menengah. Sebut saja Samsung yang belakangan mengaku akan mulai fokus pada smartphone kelas menengah pada tahun depan.

Menurut Cnet yang dikutip Rabu (27/11/2013), nilai rata-rata harga jual smartphone (Average Smartphone Price/ASP) yang terus menurun akan menjadi kekuatan utama pertumbuhan segmen pasar tersebut. IDC menyatakan ASP yang tahun ini senilai USD 387 diperkirakan turun menjadi USD 337 pada tahun depan. Nilai ASP diprediksi akan terus menurun hingga mencapai harga USD 265 pada tahun 2017.

Selain itu, persaingan yang semakin ketat di pasar smartphone maupun chipset telah mendorong penurunan harga smartphone di pasaran. Kehadiran prosesor berharga terjangkau dari MediaTek sedikit banyak mempengaruhi kebijakan pasar yang diambil Qualcomm, yang selama ini lebih mendominasi pasar smartphone kelas atas. Qualcomm berencana akan mulai beralih membuat chipset untuk smartphone dengan harga terjangkau. (den/dew)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.