Sukses

Dituding Terlibat Penyadapan Ponsel SBY, Indosat Siap Klarifikasi

Indosat membantah terlibat penyadapan ponsel SBY. Dalam waktu dekat Indosat akan mengadakan konfrensi pers resmi guna mengklarifikasinya.

Dugaan keterlibatan operator seluler dalam negeri terkait kasus penyadapan ponsel Presiden Susilo Bambang Yudhono (SBY) terus bergulir. Bahkan, pada sebuah diskusi bertajuk "Generasi Muda Menyikapi Penyadapan" yang digelar Indonesia ICT Jumat lalu, Menpora Roy Suryo mengeluarkan sebuah pernyataan yang cukup kontroversial.

Saat itu Roy menuding bahwa Indosat-lah yang harus bertanggung jawab terhadap penyadapan Australia. Pasalnya, diperkirakan penyadapan ponsel SBY yang dilakukan Australia menggunakan jalur satelit Palapa. Di lain sisi Indosat adalah salah satu pihak yang memiliki slot jaringan di satelit Palapa.

Menanggapi hal tersebut, pihak Indosat melalui Fadzri Sentosa selaku Director & Chief Wholesale Infrastructur Indosat dengan tegas menampik tudingan tersebut. Dalam waktu dekat Indosat akan mengadakan konfrensi pers resmi guna mengklarifikasi permasalahan ini.

"Tidak benar itu. Secepatnya kami (Indosat) akan mengadakan koferensi pers resmi untuk mengklarifikasi permasalahan ini. Minggu ini mungkin, atau paling lambat minggu depan," ujar Fadjri saat ditemui tim Tekno Liputan6.com, Senin (9/12/2013) di kantor Indosat.

Sebelumnya di acara diskusi "Generasi Muda Menyikapi Penyadapan" yang digelar di kantor Kemenpora minggu lalu, Roy menjelaskan bahwa isu penyadapan yang terjadi di Indonesia sebenarnya sudah terjadi sejak puluhan tahun yang lalu. Bahkan menurutnya, lepasnya Timor Timur dari Indonesia di tahun 1999 itu tak terlepas dari isu penyadapan.

Roy pun menerangkan, "Sebenarnya yang disadap itu bukan nomor ponsel SBY, tetapi satelitnya. Jadi sebenarnya kita bisa memprediksi siapa pelaku penyadapan tersebut." (dhi/dew)


Baca juga:

Roy Suryo Dukung Hacker Indonesia Serang Situs Australia
Hindari Penyadapan, SBY Disarankan Tutup Akun Facebook
Agar Pertukaran Data Aman, Pemerintah Harus Pakai Enkripsi

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.