Sukses

Mengenal Sosok Hacker Nan Kontroversial

Hacker bisa dibagi menjadi dua kelompok yaitu White-hat Hackers dan Black-hat Hackers.

Sosok hacker memang sangat kontroversial, bisa dibilang antara ada dan tiada. Tapi mereka benar-benar ada dan diakui keberadaannya oleh dunia. Dan menariknya, terkadang mereka tak mau disebut seorang hacker.

Menurut Buku `Di Balik Kisah-Kisah Hacker Legendaris` karya Wicak Hidayat & Yayan Sopyan, hacker bisa dibagi menjadi dua kelompok yaitu White-hat Hackers dan Black-hat Hackers.



White-hat Hackers adalah mereka yang menggunakan kemampuan teknisnya untuk mengembangkan dunia teknologi informasi dengan sistem komputer.

Sedangkan Black-hat Hackers adalah mereka yang menggunakan kemampuan teknis untuk melakukan sesuatu yang melanggar batas-batas norma dan etika. Mereka kelompok yang sangat dekat dengan kejahatan elekronik.


Muncul di Tahun 1960an
Istilah hacker pertama kali muncul di pertengahan tahun 1960an. Hacker juga bisa disebut sebagai seorang programer yang memahami cara kerja jaringan internet dan komputer. Bahasa Hypertext Markup Language (HTML) merupakan ‘bahasa induk’ bagi komunitas hacker.

Setidaknya mereka harus menguasai lebih dari satu bahasa pemrograman, seperti Phyton, Java, Lisp, Perl, hingga C dan C++. Tanpa kemampuan tersebut, mereka tidak layak untuk disebut sebagai hacker.



Hacker juga harus bisa melihat cara-cara baru dalam menggunakan komputer dan membuat program yang tidak bisa digunakan oleh orang lain. Tokoh-tokoh besar seperti Bill Gates, Steve Jobs, dan Steve Wozniak adalah seorang hacker yang mampu melihat jauh ke depan.

Hacker yang mematuhi hukum dapat merubah dunia menjadi lebih baik. Hacker bahkan dapat mencetak pundi-pundi uang dengan membuat program dan aplikasi yang bermanfaat. Sebagai contoh, dua mahasiswa Universitas Stanford Larry Page dan Sergey Brin berhasil membuat mesin pencari nan fenomenal yang kini dikenal dengan nama Google.


Erat Dengan Kejahatan?
Namun sayangnya, istilah hacker masih belum baku karena sebagian orang, terutama masyarakat awam menganggapnya sebagai pelaku kejahatan menggunakan perangkat sistem komputer (cybercrime). Padahal istilah penjahat komputer disebut sebagai cracker.



Batas antara hacker dan cracker sangat tipis, yang hanya bisa ditentukan dalam hal etika, moral, dan integritas dari pelakunya sendiri. Sederhananya, hacker adalah sebutan bagi mereka yang menciptakan perangkat lunak, membuat program bermanfaat, dan membagikannya kepada pengguna internet.

Sedangkan cracker adalah sebutan bagi mereka yang masuk ke sistem orang lain secara ilegal dan lebih bersifat destruktif - biasanya di jaringan komputer, mem-bypass kata kunci atau lisensi program komputer yang secara sengaja melawan keamanan komputer. (isk)


Bersambung...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.