Sukses

5 Alasan Game Flappy Bird Ditarik dari Peredaran

Berikut beberapa alasan di balik keputusan Dong Nguyen 'membunuh' aplikasi game populer itu dari peredaran.

Flappy Bird, game yang sedang naik daun dan banyak dibicarakan orang resmi ditarik dari toko aplikasi online Android dan iOS. Kabar ini membuat heboh banyak pihak karena game ini baru merasakan popularitas sebentar saja.

Ya, Flappy Bird memang sedang disorot banyak orang termasuk media. Tanpa diduga, Flappy Bird tiba-tiba menjadi game yang sangat populer di perangkat mobile.

Flappy Bird sebenarnya sudah dirilis sejak tahun lalu, game ini bahkan tidak masuk dalam 'radar' pengamatan para pengguna gadget di App Store. Flappy Bird dikembangkan oleh desainer game bernama Dong Nguyen melalui studio gamenya, DotGears Studio di Vietnam.

Game ini berhasil menembus 50 juta download hanya dalam beberapa hari dan merupakan game paling adiktif sekaligus menyebalkan. Namun ketenaran Flappy Bird langsung sirna. Sang pencipta, Dong Nguyen memutuskan untuk menarik aplikasi game buatannya dari Google Play Store dan Apple App Store. Jadi Anda tidak akan bisa lagi men-download game itu dari toko Android dan iOS.

Memang, Dong pernah mengatakan bahwa ia sudah tidak tahan lagi disorot banyak orang dan media. Spekulasi pun berkembang, berikut beberapa alasan di balik keputusan Dong Nguyen 'membunuh' aplikasi game populer itu dari peredaran, yang kami rangkum dari berbagai sumber.


Dituduh Mencontek

Meskipun di Twitter Nguyen mengklaim tidak ada masalah apapun dengan hukum, secara grafis game Flappy Bird banyak dibilang mirip dengan game Mario Bros yang populer di era tahun 1980-an. Game ini memiliki latar sama dengan game Mario Bros yang dilengkapi pipa-pipa berwarna hijau.

Sebagian orang percaya bahwa Nintendo telah mengirim timnya untuk bertemu Nguyen, sehingga langkah menghapus Flappy Bird dari toko aplikasi Android dan iOS disebut-sebut merupakan perintah dari Nintendo. Atau, langkah penarikan game itu dilakukan sebagai langkah pencegahan untuk menghindari pertempuran hukum.

Flappy Bird juga dituduh 'mencontek' game berjudul Piou Piou. Kabar ini ramai dibicarakan di situs Reddit. Piou Piou sendiri merupakan sebuah game berbasis Flash yang bisa dimainkan via Facebook di platform PC. Piou Piou diperkirakan sudah hadir sebagai game Facebook sejak 2009 lalu.

Dilihat secara gameplay, game Piou Piou memang sangat mirip dengan Flappy Bird. Pemain harus meng-klik burung agar tetap terbang turun naik menghindari rintangan. Bedanya, rintangan pada Piou Piou berupa pohon kaktus berduri, sedangkan Flappy Bird adalah pipa ala Mario Bros.


Tuduhan Bot

Flappy Bird bukanlah game baru. Game ini sudah dirilis di toko aplikasi online Apple sejak bulan Mei 2013. Namun game ini mulai meraih ketenaran pada bulan Desember 2013. Tak lama setelah merilis update baru, game ini tiba-tiba populer dan dibicarakan banyak orang.

Tidak diketahui alasan sebenarnya mengapa game ini tiba-tiba mencapai puncak ketenaran. Teori konspirasi yang beredar di internet menyakini game ini mendadak tenar karena menggunakan program 'bots' -- yakni akun palsu yang dijalankan oleh komputer yang secara artifisial akan men-download game tersebut.

Ketika ditanya, Nguyen menjawab tidak mempermasalahkan tuduhan itu. Tapi ia balik bertanya bahwa jika ia melakukan strategi seperti itu, apakah Apple akan membiarkan game Flappy Bird bercokol selama berbulan-bulan di toko aplikasinya?

Bagaimanapun tuduhan ini belum terbukti. Tapi menghapus game ini secara tiba-tiba menimbulkan spekulasi bahwa Nguyen tak suka dituduh demikian.


Taktik pemasaran

Ketika Nguyen memposting informasi yang mengejutkan kepada para penggemarnya di Twitter yang menyatakan bahwa ia akan menarik game Flappy Bird, banyak yang percaya bahwa ini hanyalah taktik pemasaran Nguyen agar banyak orang yang men-download game tersebut sebelum dihapus.

Namun nyatanya pengumuman itu bukan rencana belaka. Nguyen benar-benar menarik aplikasi itu dari toko aplikasi online Android dan iOS. Tetap saja sebagian pihak menilai ini adalah taktik untuk mendapatkan momentum dan perhatian instan yang lebih besar.

Melalui popularitas game Flappy Bird, aplikasi game besutan Nguyen yang lain yaitu Super Ball Juggling dan Shuriken Block bisa bertengger di puncak toko aplikasi game.


Tak Tahan dikritik

Bayangkan jika Anda tiba-tiba kebanjiran email dari orang-orang yang tak dikenal dan email-email itu mengganggu kehidupan pribadi Anda. Inilah yang terjadi pada Nguyen. Saat orang-orang merasa frustasi bermain Flappy Bird dan melampiaskan ke Twitter dengan me-mention Nguyen, bisa saja ia jadi merasa terganggu.

Nguyen hanya membuat game. Meski tak disangka game ini tiba-tiba populer, banyaknya kritikan bisa menjadi salah satu penyebab mengapa kemudian Nguyen menarik gamenya. Nguyen bahkan menyatakan di Twitter bagaimana kepopuleran gamenya itu telah "merusak" kehidupan pribadinya.

"I can call 'Flappy Bird' is a success of mine. But it also ruins my simple life. So now I hate it," tulisnya di Twitter pada 8 Februari 2014 lalu.


Ingin Hidup tenang 

Nguyen tampaknya tak suka dengan popularitas. Hidup tenang sebagai developer game lalu tiba-tiba disorot berbagai gamer dan media internasional membuatnya terganggu.

Nguyen mengklaim di Twitter "Aku tidak tahan lagi". Dia memilih untuk mengorbankan popularitas, ketenaran dan keberuntungan agar bisa hidup lebih tenang. Dia bahkan mengatakan tidak menjual game Flappy Bird demi uang.

"I also don't sell 'Flappy Bird', please don't ask," kata Dong Nguyen melalui akun Twitter @dongatory kemarin.

Di Twitter Nguyen menjelaskan bahwa ia tidak suka orang-orang menjadi 'gila' dengan permainannya itu dan menjadi kecanduan. Mungkin, Nguyen tak ingin mengusik gamer lain yang sedang kecanduan bermain game Candy Crush.


Baca juga:
iPhone 5S Berisi Flappy Bird Dijual Rp 730 Jutaan di eBay
Flappy Bird Sudah Tak Bisa Di-download, Permainan Berakhir
Flappy Bird Versi Kloningan Nongol di Windows Phone
Mendadak Populer, Flappy Bird Cuma Beruntung Saja!
Ini Alasan Kenapa Game Flappy Bird Begitu Populer


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini