Sukses

Takut Disadap, Jerman & Perancis `Jauhi` Jaringan Internet AS

Kanselir Jerman Angela Merkel yang gosipnya juga menjadi salah satu korban penyadapan NSA adalah salah satu penggagas keputusan ini.

Berbagai pemberitaan miring terkait aksi spionase yang dilakukan badan intelijen Amerika Serikat, National Security Agency (NSA), membuat sejumlah negara memutuskan menjaga jarak dengan AS, khususnya untuk urusan konektivitas internet.

Pemerintah Jerman dan Perancis menurut yang dilansir laman The Verge, Senin (17/2/2014), telah memutuskan untuk menjaga lalu lintas jaringan internetnya berada dalam jangkuan aman dan tak tersentuh oleh AS.

Kanselir Jerman Angela Merkel yang gosipnya juga menjadi salah satu korban penyadapan NSA adalah salah satu penggagas keputusan ini. Ia dengan tegas mengimbau negara-negara di wilayah Eropa untuk mengalihkan lalu lintas internet negaranya yang menuju ke AS.

Lebih lanjut Merkel juga mengungkapkan rencananya untuk mengajak para pemimpin Eropa membangun jaringan komunikasi independen, sehingga nantinya masyarakat Eropa tak lagi harus bergantung pada infrastruktur telekomunikasi milik AS.

"Ini menyangkut keamanan data warga kami. Untuk itu kami meminta para operator penyedia layanan telekomunikasi di Eropa untuk tidak mengirimkan email atau informasi apa pun melintasi Antlantik (menuju AS)," ungkap Merkel saat dirinya mengunjungi Perancis beberapa waktu lalu.

Hal senada pun disampaikan oleh Presiden Perancis Francois Hollande. Reuters melansir, Hollande yakin masyarakat Perancis akan menyambut baik ide yang dilontarkan oleh Merkel. Dan Hollande pun sepakat untuk membangun kerjasama dengan seluruh pemimpin Eropa membuat jaringan internet di Eropa bersih dari aksi spionase AS atau pihak manapun.

Baca juga:
NSA Sadap Jutaan Data Pelanggan Telkomsel dan Indosat
Ternyata, NSA Juga Sadap 5 Milyar Pengguna Ponsel di Dunia
Terungkap! Fasilitas WiFi Bandara Jadi Alat Spionase NSA
Kartu Memori SD Card Tak Seaman Yang Anda Kira!
Gawat, NSA Punya Program Mata-mata Untuk Sadap iPhone 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini