Sukses

Stephen Hawking: Tuhan Tak Ciptakan Alam Semesta

Alam semesta merupakan konsekuensi yang tak terelakkan dari hukum-hukum fisika. "Alam semesta diciptakan secara spontan dari yang tidak ada menjadi ada sehingga keterlibatan Tuhan tidak diperhitungkan di sini," jelas Hawkins.

Liputan6.com, London: Alam semesta merupakan konsekuensi yang tak terelakkan dari hukum-hukum fisika. Alam semesta  ada karena  hukum seperti gravitasi. Alam semesta diciptakan secara spontan dari yang tidak ada menjadi ada sehingga keterlibatan Tuhan tidak diperhitungkan di sini.

Demikian dijelaskan fisikawan Inggris terkemuka Stephen Hawking dalam bukunya yang berjudul A Brief History of Time. "Dalam hukum fisika, tidak ada campur tangan Tuhan terhadap alam semesta," tulisnya.

Fisikawan berusia 68 tahun memperoleh pengakuan global  pada 1988 melalui bukunya itu, A Brief History of Time. Buku itu menjelaskan tentang asal-usul alam semesta, lubang hitam, kosmologi, dan gravitasi kuantum. "Jjika kita menemukan suatu teori yang lengkap, hal itu merupakan kemenangan nalar manusia. Selain itu, kita juga bisa mengetahui pikiran Tuhan," tulis Hawkin.

The Grand Design yang ditulisnya bersama fisikawan AS Leonard Mlodinow itu, Hawking berpendapat bawa teori pencipta alam semesta sangat berlebihan. Seperti dilansir harian Times, Kamis (3/9), Hawking menuliskan, "Karena ada hukum alam gravitasi, maka alam semesta dapat menciptakan dirinya dari tiada menjadi ada. Penciptaan spontan juga adalah alasan bahwa sesuatu terjadi, bukannya tidak ada. Hal ini juga merupakan alasan mengapa alam semesta ini menjadi ada. Tidak memerlukan kekuatan Tuhan untuk mengatur terjadinya alam semesta."

Pendapatnya yang ditulisnya itu menunjukkan, ia telah memisahkan konsep ketuhanan dalam penciptaan alam semesta. Ia menentang pendapat Bapak Fisika Isaac Newton yang menyatakan, Tuhan pasti telah menciptakan alam semesta. "Tata surya tidak bisa terbentuk begitu saja tanpa ada yang menciptakannya," katanya.

Sedangkan Hawking dalam buku The Grand Design itu berpendapat, fisika dapat menjelaskan hal-hal tanpa perlunya campur tangan Sang Pencipta.

Dalam buku barunya, Hawkins berpendapat, "Hal ini membuat tata surya diciptakan dengan unsur ketidaksengajaan. Satu-satunya tata surya, matahari. Kombinasi jarak yang menguntungkan antara bumi, matahari, dan massa matahari, merupakan hal yang menakjubkan. Bukti lain yang tidak kalah mengejutkannya adalah bumi diciptakan dengan ketelitian dan hati-hati hanya untuk
menyenangkan umat manusia. "

Sejak 1974, ilmuwan itu telah meneliti akan penyatuan dua "pilar" fisika modern, teori umum relativitas Albert Einstein mengenai gravitasi dan fenomena besar-besaran dan teori kuantum yang meliputi partikel subatom.

Hawking dikenal sebagai ilmuwan yang dapat berbicara dengan bantuan voice synthesizer yang dihasilkan komputer. Ia memiliki distrofi otot saraf yang telah menjalar selama bertahun-tahun. Hal inilah yang membuat dirinya hampir lumpuh.

Ia mulai menderita penyakit itu saat berumur 20-an tahun. Penyakit ini tidak membuatnya berhenti untuk berkarya, sehingga ia menjadi salah satu orang paling penting di dunia ilmiah. Pada 2009 lalu,  ia mengundurkan diri sebagai Guru Besar Matematika di Universitas Cambridge, posisi yang pernah dipegang Newton sebelumnya.(Reuters/DES/SHA)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.