Sukses

Irak Bungkam Google, YouTube, Facebook dan Twitter

Hal ini perlu dilakukan guna meminimalisir propaganda yang dilancarkan kelompok 'Islamic State of Iraq and the Levant (ISIS)`.

Liputan6.com, Irak - Terhitung mulai Jumat (13/6/2014) kemarin, pemerintah Irak dilaporkan secara resmi telah memblokir akses terhadap sejumlah situs internet, termasuk Google, YouTube, Facebook dan Twitter.

Kementrian Komunikasi Irak telah mengkonfirmasi dan mengungkapkan bahwa hal ini perlu dilakukan guna meminimalisir propaganda yang dilancarkan kelompok 'Islamic State of Iraq and the Levant (ISIS)`. Kelompok radikal yang berbasis di wilayah utara Irak, yang mencoba untuk memisahkan diri dari pemerintahan yang berdaulat.

Menanggapi hal ini, juru bicara Facebook seperti yang diporkan Mashable, Senin (16/6/2014), mengatakan, "Kami menerima berbagai laporan terkait masalah akses di Irak dan sedang menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi. Membatasi akses ke berbagai layanan internet adalah sebuah keprihatinan yang mengganggu kepentingan komunikasi atau bisnis jutaan orang."

Senada dengan Facebook, juru bicara YouTube juga mengungkapkan bahwa diblokirnya akses layanan mereka bukanlah disebabkan oleh masalah teknis, melainkan masalah politik dan kemanan negara.

"Sama sekali tidak ada masalah teknis dari pihak kami, akan kami pantau terus perkembangan situasinya," papar juru bicara Twitter kepada Mashable.

Sebagai informasi, kelompok radikal ISIS baru-baru ini telah melakukan pemberontakan di sejumlah kota-kota besar di Irak, termasuk Ibu Kota Baghdad.

Pihak pemerintah Irak yang dikomandoi Perdana Menteri Noudi al-Maliki akhirnya harus memutuskan untuk membatasi pergerakan dan penyebaran propaganda ISIS yang kabarnya memang kerap memanfaatkan media sosial.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini