Sukses

`‎Indonesia Tertinggal 30 Tahun dari Silicon Valley`

Bila dibandingkan dengan Silicon Valley, industri kreatif Indonesia diklaim Telkom telah ketinggalan 30 tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Silicon Valley kini dikenal sebagai pusat industri kreatif di dunia. Wilayah bagian Amerika Serikat itu telah menjadi kiblat bagi banyak negara yang ingin mengembangkan industri kreatifnya, termasuk di segmen teknologi.

Indonesia sendiri merupakan satu dari sekian banyak negara yang tengah mengembangkan industri kreatif. Bila dibandingkan Silicon Valley, industri kreatif Indonesia diklaim telah ketinggalan 30 tahun.

"Kalau juara dunia Badminton, kita bisa ciptakan karena kita ada banyak 'penggagasnya'. Tapi untuk menciptakan startup  sekelas Silicon Valley, itu masih sulit. Kita ketinggalan 30 tahun dari mereka," ungkap Indra Utoyo, Chief Innovation and Strategy Officer (CISO) Telkom Group yang ditemui di Jakarta.

Indra menjelaskan bahwa ada beberapa kelemahan yang dialami oleh startup Indonesia hingga saat ini. Selain pola pikir lokal yang harus diubah, investment funding dan akses global pun menjadi bagian yang harus ditingkatkan oleh para pelaku industri.

"Gairahnya sudah ada, tinggal bagaimana memasarkan dan memonetisasi hasil kreatif startup itu. Untuk akses ke global, Telkom sudah masuk ke situ, membangun akses biar terkoneksi langsung dengan epicentrumnya ICT, Silicon Valley," papar Indra.

Dijelaskannya, peran pemerintah sangat dibutuhkan agar industri kreatif bisa tumbuh dan membentuk Silicon Valley ala Indonesia. Peranan pemerintah begitu diperlukan supaya alokasi dana riset maupaun kebijakan bisa mendukung pertumbuhan industri kreatif.

"Setidaknya, wajib ada budget riset dan pengembangan sebesar 1 persen dari total anggaran. Selain itu pemberian insentif pajak, serta kapasitas," tandasnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.