Sukses

Pramugari Tak Sudi Penumpang Pakai Gadget di Pesawat

Serikat Pramugari AS khawatir para penumpang akan mengabaikan demo keselamatan penerbangan yang mereka peragakan.

Liputan6.com, New York - European Aviation Safety Agency (EASA), atau Agensi Keselamatan Penerbangan Eropa telah mengumumkan bahwa saat ini para penumpang pesawat terbang yang bepergian di wilayah Eropa diperbolehkan menggunakan smartphone ataupun tablet selama penerbangan.

Selain Eropa, menurut yang dilansir laman Engadget, sejumlah maskapai penerbangan lainnya asal Amerika Serikat diinformasikan juga telah mengantongi izin serupa.

Ternyata penerapan regulasi yang membebaskan para penumpang pesawat untuk menggunakan gadget-nya selama pesawat take-off maupun mendarat ini tidak dsetujui oleh para awak pesawat. Serikat Pramugari Amerika Serikat dilaporkan menjadi pihak yang paling menentang kebijakan ini.

Serikat Pramugari Amerika Serikat telah mengajukan gugatan kepada Pengadilan Banding Amerika Serikat. Mereka meminta agar FAA (Federal Aviation Administration) membatalkan kebijakan penggunaan gadget di dalam pesawat.

Salah satu alasan utama adalah kekhawatiran para penumpang akan mengabaikan demo keselamatan penerbangan yang diperagakan awak pesawat saat persiapan penerbangan. Selain itu, Serikat Pramugari juga menilai aturan ini belum melewati prosedur uji publik.

Lebih lanjut Serikat Pramugari menjelaskan, gadget juga bisa menjadi sangat berhaya ketika kodisi pesawat mengalami turbulensi di udara. Sebuah insiden kecelakaan kabarnya pernah terjadi akibat penggunaan gadget ketika turbulensi udara.

Meski begitu, pihak FAA tetap berdalih bahwa penggunaan gadget di dalam pesawat cukup aman. Mereka juga mengatakan telah melakukan uji coba yang disaksikan pihak publik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.