Sukses

`Zuckerberg Harusnya Ditagih Bangun Infrastruktur di Indonesia`

Kedatangan Pendiri Facebook ke Indonesia dinilai sebagai momen terbaik untuk meminta perusahaan itu berinvestasi lebih besar.

Liputan6.com, Jakarta - Kedatangan CEO dan Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg ke Indonesia beberapa waktu lalu menyedot perhatian banyak pengguna internet. Miliarder muda itu juga menyempatkan diri menemui Presiden terpilih, Joko Widodo, di sela kunjungannya ke Indonesia.

Menurut Nonot Harsono, Komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), kedatangan Zuckerberg menjadi momen paling tepat untuk mendorong para pemain over the top (OTT) menanam investasi secara serius di Indonesia. 

"Seharusnya kita tagih dia untuk investasi infrastruktur di sini (Indonesia). Dia kan nyebut jumlah penggunanya banyak di Indonesia berarti harusnya Facebook ikutan gelontorin dana untuk investasi di sisi infrastruktur kita yang masih minim," ungkap Nonot kepada tim Tekno Liputan6.com.

Nonot juga menyebutkan sosok Zuckerberg yang menjadi miliarder muda karena membangun perusahaan jejaring sosial terbesar di dunia pantas didesak ikut berinvestasi karena perusahaannya juga jadi pemilik berbagai layanan berbasis internet yang basis penggunanya besar di Tanah Air.

"Dia kan gak hanya punya Facebook, ada Instagram sama WhatsApp juga yang penggunanya banyak sekali di Indonesia. Layanan dia itu bisa dibilang yang tiap hari pakai jaringan dan infrastruktur kita di sini, suruhlah dia ikutan ngurusin jangan cuma enaknya aja nikmatin tapi gak keluar biaya," tambah Nonot.

Pria asal Madura itu juga mengkritisi pertemuan Zuckerberg dengan Joko Widodo. Pada pertemuan itu, Jokowi menyebutkan Zuckerberg dan Facebook bersedia untuk membantu mengembangkan bisnis di kelas kecil dan menengah Indonesia agar lebih maju lagi.

"Harusnya dijelaskan bantuan dan kerjasamanya seperti apa? Kan yang nemuin langsung Presiden terpilih, harusnya posisi tawar kita lebih kuat lagi. Kalau kerjasama itu ujungnya manfaatin Facebook lebih besar untuk jualan terus kita yang bangun jaringan, kan berarti Zuckerberg lagi aja yang sebenarnya diuntungkan. Saran saya skema kerjasamanya juga menyangkut pembangunan jaringan telekomunikasi dan teknologi internet juga biar Indonesia lebih maju lagi," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini