Sukses

Bos Xiaomi Didaulat Jadi Businessman of The Year 2014

Pendiri dan Chief Executive Officer (CEO) Xiaomi, Lei Jun, didaulat menjadi Businessman of the Year 2014 oleh Forbes Asia.

Liputan6.com, Jakarta - Meski baru berdiri, Xiaomi sudah mendapat tempat di pasar smartphone dunia. Peran Lei Jun, pendiri dan Chief Executive Officer (CEO) Xiaomi dalam menahkodai perusahaan pun mendapatkan apresiasi. Jun didaulat menjadi Businessman of the Year 2014 oleh Forbes Asia.

Xiaomi sendiri didirikan pada tahun 2010 dan meluncurkan smartphone pertamanya satu tahun kemudian di Tiongkok. Xiaomi kemudian dengan cepat meroket dan menjadi manufaktur smartphone nomor satu di tanah kelahirannya, hingga memiliki 70 juta pengguna dan menjadi manufaktur smartphone terbesar ketiga di dunia pada kuartal ketiga 2014.

Jun memperkirakan basis pengguna Xiaomi akan meningkat tiga kali lipat pada tahun depan menjadi 200 juta. Perusahaan juga menargetkan menggeser Samsung dari posisi nomor satu di pasar global, berbekal ekspansi yang dilakukan ke berbagai pasar baru.

Meski baru 4 tahun berdiri, Xiaomi berhasil masuk sebagai pembuat smartphone terbesar ketiga di dunia. Menurut riset terbaru dari lembaga riset International Data Corporation (IDC), posisi itu sebagian besar dipengaruhi oleh keberhasilan penjualan ponsel high-end Mi4.

Ini merupakan kali pertamanya Xiaomi masuk ke dalam daftar lima produsen ponsel pintar versi IDC. Sebuah laporan terbaru Strategy Analytics juga menempatkan Xiaomi di posisi ketiga. Di posisi pertama masih diduduki oleh Samsung, disusul Apple, Xiaomi, Lenovo, dan LG.

Xiaomi dianggap sebagai revolusioner karena mampu membuat peralatan komunikasi digital dengan spesifikasi mumpuni namun harga terjangkau. 

Di China yang merupakan pasar terbesar di dunia, Xiaomi bahkan berhasil menggeser Apple menduduki peringkat nomor satu, dengan proyeksi 60 juta penjualan unit pada tahun ini, naik dua kali lipat dari tahun 2013. 

Menurut yang dilansir laman Forbes, penjualan Xiaomi pada semester pertama 2014 sudah mencapai $ 5,5 milyar. "Jika saya mengatakan empat tahun yang lalu saya akan melakukan hal ini, saya tidak akan memiliki kredibilitas," kata Lei kepada Forbes Asia. 

(dew)

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.