Sukses

2014, Lebih Dari 4.400 Perusahaan jadi Sasaran Hacker

Dari tujuh tindakan Advanced Persistant Threat (APT), terhitung ada lebih dari 4.400 target dari sektor korporasi di 55 negara di dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Para ahli Kaspersky Lab belum lama ini melakukan master review terhadap peristiwa penting yang berkaitan dengan tragedi serangan hacker sepanjang tahun 2014.

Di antara berbagai macam insiden keamanan yang mendapat banyak perhatian, serangan yang dilakukan kelompok hacker kerap meneror lini bisnis, pemerintah, masyarakat, dan lembaga-lembaga swasta.

Selama 12 bulan terakhir, Global Research and Analysis Team (GReAT) Kaspersky Lab telah mengungkapkan tujuh tindakan Advanced Persistant Threat (APT). Dari tujuh tindakan APT itu terhitung ada lebih dari 4.400 target dari sektor korporasi di 55 negara di seluruh dunia.

Tahun ini juga terlihat sejumlah tindakan penipuan yang mengakibatkan kerugian sebesar jutaan dolar. Jumlah korban serangan yang ditargetkan pada 2014 sebanyak 2,4 kali lebih banyak dari tahun 2013, di mana terdapat hingga 1.800 perusahaan yang menjadi target.

Di tahun ini juga banyak organisasi yang berasal dari 20 sektor yang terkena serangan hacker. Sektor yang dimaksud di antaranya termasuk sektor publik, energi, penelitian, industri, manufaktur, kesehatan, konstruksi, telekomunikasi, IT, sektor swasta, militer, kedirgantaraan, keuangan, dan media.

Menurut keterangan resmi yang kami terima, Rabu (17/12/2014), mereka menyerang sektor organisasi tersebut untuk mencuri password, konten file dan audio-streaming, mengambil screenshot, mencegah informasi lokasi geografis, mengendalikan webcam, dan banyak lagi.

Bahkan dalam beberapa kasus, serangan dilakukan oleh pelaku ancaman yang disponsori negara. Misalnya serangan the Mask/Careto dan Regin. Sedangkan yang lainnya mungkin merupakan hasil dari para penjahat cyber profesional yang melakukan serangan terorganisir 'attacks-as-a-service' seperti HackingTeam 2.0, Darkhotel, CosmicDuke, Epic Turla, dan Crouching Yeti.

(isk/dhi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.