Sukses

Alasan Bos Sony Pictures Batal Rilis Film The Interview

Sebelumnya Sony Pictures tidak berencana untuk membatalkan perilisan film The Interview dan tetap merilis film tersebut sesuai jadwal.

Liputan6.com, Jakarta - Komentar Presiden Amerika Serikat, Barack Obama yang menyebutkan bahwa langkah Sony Pictures membatalkan peluncuran film The Interview adalah `sebuah kesalahan', langsung ditanggapi oleh CEO Sony Picture, Michael Lynton.

Lynton mengatakan kepada CNN bahwa Obama tidak memahami situasi yang sebenarnya. "Kami sangat menyayangkan, dalam hal ini presiden, pers, dan publik keliru tentang apa yang sebenarnya terjadi," kata Lynton.

"Kami tidak memiliki bioskop sehingga kami tidak bisa menentukan bisa atau tidaknya sebuah film tayang di bioskop. Kita mengalami serangan cyber yang terburuk dalam sejarah Amerika serta bertahan selama tiga setengah minggu di bawah tekanan besar dan kesulitan yang sangat besar. Semua itu dilakukan untuk menjaga bisnis kami tetap berjalan dan merilis film ke publik," sambung Lynton.

Sebagai informasi, sejumlah rantai bioskop besar di Amerika Serikat seperti AMC Entertainment, Regal Entertainment, dan Cinemark memilih untuk tidak memutar film The Interview setelah diancam oleh hacker. Demikian seperti dikutip dari laman Huffington Post, Minggu (21/12/2014).

Sebelumnya Sony Pictures tidak berencana untuk membatalkan perilisan The Interview. Mereka akan tetap merilis film tersebut sesuai jadwal pada tanggal 25 Desember 2014. Namun akhirnya Sony Pictures memutuskan untuk membatalkan perilisan film tersebut.

"Sejumlah bioskop datang kepada kami satu per satu dalam rentan waktu yang sangat singkat. Kami sangat terkejut, dan mereka memutuskan untuk tidak menayangkan film itu. Kami pun tak punya pilihan selain membatalkan pemutarannya" tambah Lynton.

Pun demikian, Lynton berencana untuk merilis film The Interview lewat jalur video-on-demand (VOD). Namun sayangnya, belum ada distributor VOD yang berminat untuk memutar The Intreview.

"Kami tidak memiliki cara langsung untuk menyajikan film ini kepada publik Amerika. Untuk itu kami butuh pihak perantara," pungkas Lynton.

The Interview sendiri adalah sebuah film komedi yang dibintangi oleh James Franco dan Seth Rogen. Keduanya diceritakan melakukan perjalanan ke Korea Utara dan mencoba membunuh Kim Jong Un. Korea Utara mengkritik film itu dan menyebutnya sebagai 'aksi terorisme'. 

(isk/dhi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.