Sukses

`Kecerdasan Buatan Petaka bagi Umat Manusia!`

Manusia yang dibatasi oleh evolusi biologis sangat lambat tidak akan mampu bersaing dengan perkembangan kecerdasan buatan.

Liputan6.com, Jakarta - Ahli fisika kuantum Profesor Stephen Hawking pada sebuah kesempatan wawancara dengan BBC belum lama ini mengungkapkan bahwa artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan memiliki potensi berbahaya bagi keberlangsungan hidup umat manusia.

Pria jenius penemu teori gravitasi kuantum dan lubang hitam ini mengaku sangat khawatir dengan perkembangan teknologi kecerdasan buatan. Menurutnya, AI merupakan kreasi manusia yang dapat memiliki kemampuan melampaui manusia selaku penciptanya.

"Perkembangan kecerdasan buatan bisa berarti petaka bagi kehidupan manusia. Manusia yang dibatasi oleh evolusi biologis sangat lambat tidak akan mampu bersaing dengan perkembangan kecerdasan buatan. Posisi manusia akan tergantikan," ungkap Hawking seperti yang dikutip dari laman Mashable.

Ketakutan manusia terhadap perkembangan teknologi kecerdasan buatan sendiri sebenarnya kerap tertuang di film-film bergenre science fiction seperti Transcendence, I Robot, dan masih banyak lagi. 

Pada film-film itu digambarkan bagaimana berbagai lini kehidupan manusia diambil alih dan dikendalikan oleh komputer yang berkembang begitu pesat. Manusia selaku penciptanya justru menjadi pihak yang terancam oleh teknologi.

Senada dengan Hawking, teknopreuneur kenamaan Elon Musk juga memiliki pendapat yang sama. Pendiri perusahaan inovatif Tesla dan SpaceX ini pun mengaku sangat khawatir dengan potensi berbahaya yang dimiliki oleh teknologi AI.

Bahkan Musk mendeskripsikan teknologi AI dengan sangat mengerikan. Ia mengatakan, "Dengan kecerdasan buatan, kita sama saja berurusan dengan setan!"

"Di berbagai kisah kuno kita sudah melihat bagaimana manusia berusaha mengendalikan setan. Namun tak ada satu pun yang berhasil. Begitu pula dengan kecerdasan buatan, ada resiko besar dibalik perkembangannya," ungkap Musk di acara MIT Centennial Symposium beberapa waktu lalu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Amelia dari IPsoft

Perkembangan teknologi kecerdasan buatan sendiri saat ini sudah tergolong cukup pesat. Sebuah perusahaan yang dikenal kerap merancang sistem artificial intelligence (kecerdasan buatan), IPsoft, dilaporkan tengah mengembangkan asisten virtual yang diberi nama Amelia. Asisten virtual berpenampilan wanita cantik ini diklaim bisa mengambil alih peran manusia dalam melakukan aktivitas pekerjaan sehari-hari.

Mengutip laman Huffington Post, Amelia dikembangkan untuk melakukan pekerjaan yang bersifat `membosankan`, seperti tugas yang berulang-ulang sehingga para karyawan bisa lebih fokus pada pekerjaan yang menuntut kreativitas tinggi.

Dalam beberapa proses ujicoba, Amelia disebut dapat memetakan bagaimana cara otak manusia bekerja, yang mana bisa belajar melakukan pekerjaan di bidang IT, membantu operasi financial trading, dan sistem pemrosesan faktur.

Dalam setiap lingkungan pekerjaan, Amelia juga bisa belajar membaca secara manual atau mengecek email dan mengamati rekan sekerjanya. Menariknya, manusia juga dapat berkomunikasi dengan Amelia melalui teks atau bicara langsung.

Intel juga kembangkan AI

Selain IPsoft, Intel juga mulai mengembangkan teknologi kecerdasan buatan. Salah satu sistem AI yang saat ini digarap oleh Intel adalah program keyboard SwiftKey terbaru yang tidak saja bisa mengoreksi hasil ketik pengguna, namun juga bisa memprediksi kata apa yang berikutnya akan dituliskan oleh pengguna.

Dengan menggunakan program keyboard SwiftKey terbaru itu, pengguna dapat menghemat waktu pengetikan hingga 20% dari total waktu yang dibutuhkan sebelumnya. 

(dhi/dew)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.