Sukses

Kenapa iPhone Selalu Telat Masuk dan Lebih Mahal di Indonesia?

Butuh waktu kurang lebih lima bulan untuk dua smartphone andalan Apple itu untuk bisa masuk ke Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - iPhone 6 dan 6 Plus akhirnya resmi tersedia di Indonesia. Butuh waktu kurang lebih lima bulan untuk dua smartphone andalan Apple itu untuk bisa masuk ke Indonesia.

Sebagai informasi, iPhone 6 dan 6 Plus pertama kali dirilis di Amerika Serikat pada pertengahan September 2014 silam. Dan baru pada 6 Februari 2015 ini keduanya dirilis di Tanah Air.

Ini bukan kali pertamanya perangkat Apple telat masuk ke Indonesia. Hampir seluruh jajaran iPhone dan iPad butuh waktu lama untuk bisa dipasarkan di Indonesia.

Menurut penjelasan CEO Retail Erajaya Group Jeremy Sim, kondisi tersebut terjadi bukan karena Apple menganggap pasar Indonesia tidak potensial. Justru pasar Indonesia, ungkap Sim, menjadi yang paling potensial di wilayah Asia Tenggara.

"Kenapa iPhone selalu telat masuk Indonesia adalah karena regulasi dan perizinan pemerintah yang cukup rumit. Kebijakan Apple tidak memungkinkan mereka untuk mengirim prototipe produk sebelum dirilis secara resmi untuk diuji coba otoritas pemerintah yang berwenang," ujar Jeremy.

Jeremy melanjutkan, "Setelah resmi diluncurkan, barulah prototipe bisa dikirim dan diuji. Proses ini juga sangat lama."

Kenapa lebih mahal?

Selain selalu telat masuk, harga iPhone di Indonesia juga selalu lebih mahal dibandingkan di negara lain. Bahkan dibandingkan dengan negara-negara yang juga berlokasi di wilayah Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Hong Kong.

Untuk permasalahan ini, Jeremy menjelaskan, "Harga iPhone di Indonesia lebih mahal karena pemerintah kita menerapkan pajak pendapatan negara (PPN). Sementara di Malaysia dan Hong Kong tidak."

Selain urusan pajak, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang fluktuatif juga menjadi penyebab utama tingginya harga iPhone di Tanah Air.

"Sulit sekali menentukan harga jual iPhone di Indonesia karena nilai mata uangnya terus berubah," tambah Sim.


(dhi/isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.