Sukses

Rusia Dalang Sesungguhnya Peretasan Sony Pictures?

Kasus peretasan Sony Pictures Entertainment (SPE) pada tahun lalu, kembali memasuki babak baru.

Liputan6.com, Jakarta - Kasus peretasan Sony Pictures Entertainment (SPE) pada tahun lalu, kembali memasuki babak baru. Berbeda dengan sejumlah laporan sebelumnya yang menyebutkan Korea Utara (Korut) sebagai dalangnya, kini sebuah laporan terbaru menyebut Rusia memiliki peran dalam peretasan tersebut.

Perusahaan keamanan Taia Global merilis sebuah laporan baru dengan klaim bahwa hacker Rusia berhasil mengakses data internal SPE. Hacker itu disebut mengakses jaringan SPE di Culver City, California, pada akhir 2014 dengan menyebar email phishing kepada para karyawan Sony di Rusia, India, dan wilayah lain di Asia.

Email itu berisi dokumen .pdf berisi Remote Access Trojan (RAT), yang ketika dibuka akan menyerang komputer para karyawan tersebut. Para hacker menggunakan teknik tersebut untuk mendapatkan akses ke jaringan SPE, dan hingga saat ini mereka diduga masih ada di dalam jaringan tersebut.

Taia Global mengklaim mendapatkan bukti yang mendukung kesimpulan perusahaan melalui seorang hacker Rusia yang dikenal dengan nama 'Yama Tough'. Tough memberikan data tersebut kepada Taia Global pada pertengahan Januari, yang berisi sejumlah spreadsheet Excel dan email yang diduga dicuri oleh seorang Unnamed Russian Hacker (URH) dari SPE.

Menurut Tough, hacker URH itu adalah anggota dari tim penyerang jaringan SPE. Taia Global mengklaim salah satu dokumen yang diterima telah diverifikasi.

Laporan ini berbeda dengan sebelumnya. Kelompok hacker Guardian of Peace (GOP) sebelumnya dilaporkan menyerang SPE pada akhir tahun lalu, di bawah kendali Korut.

Saat itu, Federal Bureau of Investigation (FBI) dan National Security Agency (NSA) menuding Korut sebagai dalang dari serangan cyber tersebut. Namun sejumlah perusahaan dan pakar keamanan tidak sepaham, termasuk Taia Global, Pasalnya, berdasarkan analisis linguistik dari penyataan bahasa Inggris yang dibuat oleh anggota GOP, mereka diduga sebagai penutur asli Rusia.

Taia Global berdasarkan bukti-bukti yang dimiliki menyimpulkan ada dua skenario penyerangan terhadap SPE. Pertama, GOP dan kelompok hacker Rusia adalah kelompok yang sama. Skenario kedua, GOP dan hacker Rusia adalah kelompok berbeda. Demikian seperti dilansir PC World, Jumat (6/2/2015).

(din/dew)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.