Meski Jadi Bos, Mark Zuckerberg Tetap Rajin Ngantor

Mark Zuckerberg tiba di Incheon International Airport, Selasa (14/10/2014) kemarin

Liputan6.com, California - Pendiri sekaligus CEO Facebook, Mark Zuckerberg, tercatat sebagai salah satu orang terkaya di industri teknologi dan juga dunia. Total kekayaan Zuck --panggilan akrab Zuckerberg-- diketahu mencapai US$ 33,4 miliar.

Namun begitu, menurut pengakuan salah satu karyawan Facebook bernama Lee Byron, meski berposisi sebagai atasan dan memiliki pundi-pundi kekayaan yang melimpah, Zuck masuk ke dalam kategori orang yang cukup rajin datang ke kantor. Sebuah kebiasaan yang umumnya ditinggalkan para petinggi perusahaan, apalagi yang telah menyandang gelar miliuner seperti Zuck.

Byron sendiri adalah salah satu karyawan awal Facebook yang telah mengabdi sejak 2008 silam. Byron yang kini menjabat sebagai insinyur database dan pengembang produk untuk platform iOS diketahui memang sangat mengenal Zuck. Terlebih Byron menempati meja kerja yang posisinya tak jauh dari meja Zuck di kantor pusat Facebook di Menlo Park, California.

Pada sebuah sesi tanya jawab yang digelar situs Quora, Byron menceritakan bahwa dalam sepekan Zuck bekerja dengan waktu normal layaknya kebanyakan pegawai Facebook.

"Ia sering tiba pagi hari, bahkan sebelum saya sampai di kantor. Dan ia akan pulang sesaat setelah waktu makan malam. Saya bisa menyatakan bahwa ia berada di kantor selama 9-10 jam per hari, dan bekerja lima hari dalam sepekan," ungkap Byron seperti yang dikutip dari laman Business Insider, Selasa (17/2/2015).

Lebih jauh Byron menjelaskan, Zuck memang sesekali harus pergi untuk melakukan rapat kerja dan perjanjian bisnis di luar kantor. Akan tetapi seingat Byron, rapat kerja dan perjanjian bisnis justru lebih sering terjadi di kantor Facebook. Para klien lah yang mendatangi Zuck, bukan sebaliknya.

"Saya harus mengatakan bahwa sangat bagus sosok Zuck selalu ada di sekitar karyawan. Hal ini mempertahankan keteraturan, dan ia pun menempati meja yang sama dengan karyawan lain. Ia sangat serius sebagai pengusaha dan pemimpin, ia telah membantu menjaga budaya kerja yang ada di Facebook," tambah Byron.

(dhi/isk)