Sukses

Di Masa Depan, Telepati Bisa Dilakukan Lewat Facebook

Seperti apa bentuk komunikasi telepati yang nantinya bisa digunakan di Facebook? Apakah benar akan terjadi?

Liputan6.com, Jakarta - Siapa yang bisa meramal masa depan? Nyatanya memang tidak ada yang bisa menebak seperti apa kehidupan di masa depan. Bahkan, belum ada yang bisa memprediksi bagaimana cara manusia berkomunikasi di masa mendatang. 

Namun, ada satu orang yang berani mengeluarkan gagasannya terkait seperti apa cara manusia berkomunikasi di masa depan.

Adalah CEO Facebook, Mark Zuckerberg, ia memprediksi seperti apa bentuk komunikasi di masa depan, khususnya lewat jejaring sosial Facebook-nya tersebut.

Berdasarkan informasi yang dilansir laman Metro, Kamis (9/7/2015), menurut Zuckerberg, di masa depan umat manusia akan berkomunikasi melalui pikiran atau telepati dengan perantara teknologi seperti Facebook.

Bahkan, pendiri Facebook itu menyatakan bahwa dengan adanya teknologi, pikiran antar satu orang dengan orang lain dapat dikirimkan dengan mudah dan cepat.

"Suatu hari, saya percaya kita akan dapat mengirimkan apa yang kita pikirkan, satu dengan yang lain secara langsung menggunakan teknologi,” kata Zuckerberg.

Zuckerberg menambahkan, dengan komunikasi telepati ini, nantinya seseorang dapat memikirkan sesuatu dan orang lain akan dapat membaca pikirannya juga jika ia menginginkannya. Ia bahkan mengungkap bahwa komunikasi telepati antar manusia ini bisa saja menjadi alat komunikasi primer bagi umat manusia.

Meskipun gagasan tersebut dinilai sebagian orang hanya dapat terjadi di film-film dan terkesan begitu ilmiah, Zuckerberg sangat yakin bahwa hal tersebut benar-benar akan terjadi.

Ia juga memberikan contoh bahwa komunikasi pesan lewat foto dan video di jaman sekarang menjadi alat komunikasi primer. Padahal, di jaman dahulu ketika orang-orang hanya dapat berkirim pesan, mereka berpikir bahwa komunikasi lewat foto dan video hanyalah bualan belaka.

Zuckerberg juga menambahkan bahwa teknologi seperti VR (virtual reality) pun bisa dibuat, padahal awalnya hanya sebuah ide skeptis.

Begitupun dengan telepati, jika banyak orang yang beranggapan bahwa komunikasi tersebut hanyalah fiktif, maka nantinya di masa depan bisa saja orang-orang akan memiliki `kekuatan` untuk berbagi pengalaman sensorik dan emosional lewat komunikasi ini.

(jek/dew)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.