Sukses

Ilmuwan Sulap Kotoran Manusia jadi Makanan Astronot

Kotoran manusia diproses menjadi makanan? Ilmuwan ini punya jawabannya.

Liputan6.com, South Carolina - Setelah sebelumnya astronot bisa `bercocok tanam` dan dapat melahap santapan sayuran di luar angkasa, kini sebuah penelitian baru mengungkap bahwa kotoran manusia bisa diproses menjadi kudapan bagi para astronot di luar angkasa.

Hasil dari penelitian ini memang sangat mengejutkan banyak orang. Siapa yang menyangka bahwa astronot nantinya akan menyantap makanan yang ternyata diproses dari kotoran manusia?  

Namun, jangan salah sangka dulu. Jangan bayangkan kalau manusia langsung melahap dengan nikmat `kotoran manusia` dari hasil penelitian tersebut.

Dilaporkan laman Mirror, Minggu (23/8/2015), kotoran manusia di sini merupakan sebuah `saripati` unsur makanan sisa yang terlarut di dalam sistem pencernaan manusia.

Dengan memanfaatkan teknologi bioprocessing di level molecular, maka diciptakanlah makanan sintetik yang merupakan daur ulang dari kotoran manusia dengan unsur nutraceutical. Bahkan, sang ilmuwan yang menemukan metode ini mengklaim makanan tersebut sangat higienis.

Penelitian ini dipimpin oleh Dr Mark Blenner, seorang ilmuwan University Clemson, South Carolina. Untuk mengembangkan penelitiannya ini, Blenner bekerja sama dengan The National Aeronautics and Space Administration (NASA) dan disokong dana sebesar US$ 200 ribu atau sekitar Rp 2 miliaran.

Hasil temuannya pun dipublikasikan secara resmi di sebuah jurnal terbitan Blenner yang berjudul `Closing the Loop for Long-Term Space Travel`. Bahkan, NASA menganugerahi Blenner penghargaan atas penelitian yang telah ia lakukan selama tiga tahun tersebut.

Belum bisa dipastikan kapan para astronot bisa menikmati makanan `kotoran manusia` ini. Namun, para astronot luar angkasa sudah bisa lebih dulu menikmati sayuran segar luar angkasa yang mereka kembangkan di pesawat.

Lewat teknologi yang disebut `Veggie`, para astronot mengembangkan jenis sayuran selada lewat sebuah lemari pendingin dan memiliki tingkat keamanan mikrobiologikal yang begitu tinggi. Bahkan, sayuran yang tumbuh pun selalu dibersihkan dengan cairan citric acid dan sanitizer.

(jek/isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini