Sukses

Sarung Tangan Ini Ubah Bahasa Isyarat ke Teks dan Ucapan

Sarung tangan ini dirancang khusus untuk membantu orang-orang yang tidak dapat menafsirkan bahasa isyarat.

Liputan6.com, Jakarta - Selain bahasa lisan dan tulisan, bahasa lain yang juga digunakan secara luas di dunia adalah bahasa isyarat. Bahasa isyarat berjasa besar dalam membantu tunarungu untuk berkomunikasi selama berabad-abad lamanya, sebelum diakui secara resmi. Tapi sekarang, bahasa 'jadul' tersebut telah diberi sentuhan teknologi terkini.

Mahasiswa Goldsmiths, University of London, Hadeel Ayoub, telah menciptakan sebuah sarung tangan pintar yang mengenali pergerakan tangan dan mengubahnya menjadi teks yang relevan. Demikian dikutip dari rilis pers resmi di situs web kampusnya, Senin (5/10/2015).

Sama halnya seperti Google Translate yang dapat memberikan orang pemahaman dasar mengenai bahasa asing dalam sekejap saja, sarung tangan ini dirancang khusus untuk membantu orang-orang yang tidak dapat menafsirkan bahasa isyarat, memahami apa yang disampaikan para pengguna bahasa isyarat.

Lima sensor fleksibel dipasang di jemari, yang memantau bagaimana kelimanya dimanipulasi, sedangkan akselerometer yang terintegrasi ke dalam kain sarung tangan membaca bagaimana tangan digenggam dan ke mana tangannya mengarah. Melalui tiga prototipe berturut-turut, sarung tangan tersebut dibuat makin tipis, makin ringan, dan makin cepat, serta versi terbarunya meliputi text-to-speech chip untuk membunyikan kata-kata yang terdeteksi.



Ayoub juga telah menciptakan sebuah program komputer untuk menampilkan kata-kata dan frase yang terdeteksi pada layar kecil. Kemudian, dia ingin membuat program tersebut dalam bentuk aplikasi mobile, sehingga efek yang sama dapat dilihat pada smartphone atau tablet. Lalu, jika Wi-Fi ditambahkan --direncanakan untuk prototipe berikutnya-- sarung tangan ini juga bisa digunakan untuk mengirim teks dan e-mail. Tak hanya itu, penambahan pengendali pergerakan di versi keempat akan menambah akurasinya juga.

"Ketika memulai proyek ini, saya punya satu misi, yaitu memfasilitasi komunikasi bagi semua jenis disabilitas, dalam rangka menghilangkan hambatan di antara orang-orang yang memiliki gangguan penglihatan, pendengaran, atau bicara," ungkap mahasiswa program MA di bidang Computational Art yang tahun ini memenangkan Innovation and Entrepreneurship Prize untuk mahasiswa Saudi di Inggris.

Menurut Ayoub, masing-masing prototipe memiliki fitur tambahan baru, sebuah lampu LED dan pengeras suara misalnya. "Hal ini membawa saya satu langkah lebih dekat ke tujuan saya. Setelah saya telah menambahkan Wi-Fi dan fitur terjemahan ke dalamnya, sarung tangan ini akan bermanfaat bagi semuanya," tambahnya.

Sementara para peneliti lain mengerjakan proyek-proyek serupa di masa lalu, Ayoub mengatakan bahwa penemuannya adalah yang paling ringan dan paling praktis. Dia juga memiliki rencana untuk mengembangkan sarung tangan versi anak-anak dan menggabungkan kemampuan multibahasa ke dalam sarung tangan itu. Dengan begitu, penutur bahasa isyarat dapat berkomunikasi dalam bahasa apa pun yang mereka pilih.

(Why/Cas)*

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.